Story of Nadine : Kopi Yang Kembali Manis

Nadine memainkan gelas kopi di hadapannya. Entah pikirannya sedang berada di mana. Sore itu nadine ingin menyendiri menatap taman depan cafetaria bersama kopi kesukannya. Hal yang selalu di lakukan nadine jika sedang ingin menikmati waktu dengan dirinya sendiri.

Pikiran nadine memaksa nya mengingat tahun demi tahun saat nadine berusaha bangkit dari luka masa lalu. 4 (empat) tahun terlewati. Waktu yang cukup lama untuk menertawakan kehidupan kesendirian yang nadine jalani. Support para sabahat yang membuat nadine berdiri tegak hingga saat ini.

- Perkenalan -

Hari itu nadine bangun seperti biasa, libur hari raya biasanya membuat nadine malas untuk berkunjung ke museum atau tempat wisata karena sudah terbayang di benak nadine suasana penuh sesak pengunjung. Nadine tipe yang tidak bisa berada ditempat yang penuh banyak orang, berbeda jika tempat itu ada festival budaya atau konser band favoritnya itu bisa dengan kondisi khusus begitu yang selalu nadine jadikan alibi.

Hari itu berbeda entah ada angin apa nadine ingin sekali menikmati duduk di tengah museum. Di ambilnya tas dan pergi lah nadine kesuatu kawasan yang sangat kental dengan peninggalan zaman kolonial belanda.

Benar saja sepertinya semua orang sedang berada di tempat yang nadine ingin datangi. Jalan masuk menuju lokasi sangat padat dengan lautan manusia. Nadine tampak sedikit menyesali keputusannya untuk kesana.

Niat nadine berbelok ke arah sebuah cafe yang cukup unik dan berkarakter di sana, suatu tempat favorit dan selalu nadine datangi tiap berkunjung ke kawasan itu.

“ya uda lah gw ke cafe aja, duduk, ngopi, sampe sore baru pulang, puyeng ga bisa gerak juga” nadine berkata dalam hati

Ternyata dalam cafe tidak jauh berbeda dengan di luar, cukup banyak tamu yang datang. Tidak mungkin nadine bisa duduk di tempat biasa dia duduk. Tampak satu tempat yang masih kosong di bagian bar dalam cafe. Nadine berjalan dan duduk disana, memesan kopi dan menikmati live music.

Semua berjalan biasa sampai satu sapaan membuyarkan kedamaian nadine.

“kamu sendirian saja ke sini? Ga sama temen? ” ucap seseorang pria di balik bar yang dia adalah barista cafe itu

“ ooo iya sendiri.. Gapapa aku sering ke sini sendiri, biasanya di sana (sambil menunjuk kearah meja yang sedang di tempati tamu lain) tapi hari ini rame banget gapapa lah aku disini aja. Yang penting bisa ngopi, nih aku suka banget ngopi (sambil menunjukan kopi nya) mending di sini dari pada di luar aku ga bisa gerak sangking banyaknya orang ya uda aku masuk sini aja” jawab nadine yang cukup panjang menjelaskan hal yang tidak di tanyakan

“kamu tuh seru ya “ balas barista itu sambil tertawa

“ehh maaf, aku ga sadar ngoceh banyak” ucap nadine sedikit malu

Mereka pun mengalir kedalam obrolan yang cukup panjang. Sang barista terlihat menemani nadine di sana, di sela- sela pekerjaannya, percakapan kadang terhenti sejenak jika ada pesanan.

Hari pun mulai gelap, Nadine bersiap pulang. Namun sang batista tampak gundah dan memberanikan untuk meminta nomor handphone nadine.

Nadine tipe orang yang menjaga privasi sekali apalagi nomor handphone nya, dia tidak suka nomor nya disebarluaskan ke sembarang orang. List nomor contac handphone nadine pun tidak banyak. Namun entah ada magnet apa nadine ingin memberikan nomornya kepada pria ini.

“kita tukeran aja gimana, soalnya aku kalo nomornya ga di kenal aku ga angkat” ucap nadine yang sebenarnya tidak keberatan memberikan nomor nya

“ oke aku ambil hape dulu” balas pria ini sambil tersenyum

Setelah bertukaran nomor, nadine pun pulang ke rumah dengan tersenyum-senyum penuh arti.

- Gejolak Hati - 

Perkenalan nadine dengan sang barista berlanjut dengan chat dan beberapa pertemuan di cafe. Sang barista bernama Brian. Penampilan Brian cukup oke di mata nadine hal ini di aminin juga oleh maya sahabat nadine.

“Gila ndine... ini cowo gabungan chef juna sama ariel noah potongannya, rambutnya pompadour tipis gini” maya mendeskripsikan sosok brian yang bikin nadine tersenyum
“ doi baik intinya sih kak, yaa cowo sih biasa lah.. tapi ya gitu entah ya gw enjoy aja ngobrol sama dia” jawab nadine masih sedikit menyangkal hatinya

Hati nadine sedang serba salah, dia mulai tertarik dengan Brian, sosok yang berhasil membuat hati nadine berdebar. Sosok brian yang apa adanya, Tapi nadine berusaha menyangkal hatinya. Hati nadine bergejolak dengan rasanya.

“masa gw tertarik sih sama brian, hayoo lah ndine dia orang baru lo belom kenal banget” percakapan hati nadine.

Nadine tidak melihat pekerjaan Brian karena toh halal dan juga nadine bukan tipe yang melihat orang dari status sosialnya. Kejadian masa lalu dengan juna menjadi pelajaran berharga buat nadine. Bagaimana harta dan status sosial bisa merubah orang.

- Berjalan Bersama -

Nadine dan brian pergi melihat pantai bersama. Berpergian bersama Kabur sejenak dari rutinitas masing- masing menjadi agenda mereka hari itu. Sudah lama masing -masing dari mereka rindu akan suasana pantai. Nadine selama ini selalu berburu sunset dan sunrise di pergunungan rindu juga akan pantai. Brian anak rantau yang hari- harinya di wilayah jakarta setuju untuk ikut ketika nadine berencana ingin ke pantai.

Duduk di pasir putih menatap deburan ombak mereka sedang menunggu sunset di ujung garis laut.

Waktu di habiskan dengan brian yang bercerita dengan dirinya dan masa lalunya. Yaa.. brian memang ingin nadine tau tentang dia. Hal ini telah di ungkapkan oleh brian sebelum berangkat

“ ndine aku mau cerita tentang aku dan masa lalu aku, tapi nanti aja di pantai ya, aku mau ngomong langsung sama kamu” ucap brian kala itu.

Nadine mendengarkan Brian dengan tenang walau ada beberapa cerita yang cukup membuat nadine kaget. Tapi masih bisa di maklumi oleh nadine. Nadine mendengarkan dan menerima tiap cerita masa lalu brian.
langit mulai indah dengan bias warna mentari tenggelam, perlahan Brian menatap nadine.

“ ndine... kamu uda tau semua nya tentang aku... “ ucap brian mengantung seakan menunggu reaksi nadine

“jujur aga kaget denger cerita kamu. Tapi aku hargai kamu mau cerita. Itu khan masa lalu kamu, kamu sekarang ya kamu bukan kamu yang dulu.” Jawab nadine sambil tersenyum

“ndine.. kamu mau terima aku yang kaya gini.. kamu mau jadi pacar aku?” ucapan brian seketika

Nadine tidak bisa berkata-kata karena dia sedang menikmati keindahan sunset saat itu dan mendadak Brian memintanya untuk menjadi kekasihnya

Nadine menatap Brian dalam.
“kita jalan bareng ya, ngelewati semuanya bareng” balas nadine tersenyum

“jadi ndine........?! “ Brian seolah memastikan kembali keadaan yang sedang terjadi.

“ iya.. itu jawaban aku” tutup nadine tersenyum sambil mengarahkan pandangannya ke langit senja yang sangat indah.

Hati nadine.. Jalan nadine.. Hari- hari nadine dan cerita nadine sepertinya akan di isi kembali dengan warna baru dan lembaran baru. Tembok tebal hati nadine selama 4 tahun tidak goyah. Hari itu pun runtuh.

Dan kopi yang nadine minum saat itu sepertinya kembali terasa manis.

Mengikuti Karya Pandji Pragiwaksono

Saya tidak ingat sejak kapan mengikuti karya Pandji Pragiwaksono, Mengalir begitu saja sampai sekarang.

Pemikiran dibagi pandji melalui buku, stand up comedy, film, musik dan saya pun mengikutinya.

Pandji itu berani mendobrak, begitu peduli dengan keresahan sosial, peduli dengan sesama dan disiplin itu alasan saya mengikuti karya pandji sampai sekarang.

Para pembaca buku dan penikmat stand up pandji pasti paham dengan alur pemikiran pandji. Pandji yang mengajak untuk peduli pada lingkungan sekitar, keresahan di tuangkan pada materi-materi stand-up Comedy, dan memberi solusi alternatif untuk permasalahan yang ada.

Ajakan untuk maju selalu ada di setiap karya pandji. Begitu melekat kata-kata pandji "Sedikit beda lebih baik dari pada sedikit lebih baik" . saya pribadi pun setiap ingat kata-kata itu seperti mendapat motivasi untuk menciptakan atau menulis sesuatu.

Kedisiplinan pandji di setiap acara yang paling saya sukai. "Tepat Waktu" kata kunci nya. Bagi pandji "bukan tidak mau menunggu yang telat datang, tapi menghormati yang sudah datang tepat waktu" acara pandji selalu di mulai tepat dengan waktu yang infokan. Berapa pun penikmat karya yang telah datang jika memang harus mulai ya,akan dimulai. Mengajak kita buat melepas jam karet yang membudaya.

Kedisiplinan, kerja keras, kemauan dan berani beda yang membuat pandji menjadi Mr World tour. Pandji mampu membuktikan bahwa apa yang di yakini dan dilakukan sepenuh hati akan terwujud.

Dari semua karya pandji yang saya rindukan saat ini mungkin acara Twivate Concert. Acara musik pandji yang santai dan begitu dekat. Para penikmat karya atau wongsoyudan bisa merasakan keriuhan ketika bernyanyi bersama. Acara Nusantarap terakhir kemarin juga penuh keriangan, keringat mengalir karena bergoyang mengikuti alunan musik dan suara menjadi serak karena ikut melantunkan lirik-lirik semangat dari pandji.

Pandji tidak punya fans, tapi dia punya para wongsoyudan. Saya pun mendapat beberapa kawan baru dari acara pandji. Para wongsoyudan hampir ada di setiap acara yang pandji adakan jadi tanpa sadar kita mengenal wajah sesama wongsoyudan. Ajak saja mengobrol dan pertemanan pun terjadi. Pandji menyatukan para wongsoyudan lewat karyanya.

Berkarya, berkarya, berkarya para wongsoyudan.

"Maka berkaryalah
Berani tuk punya harapan
Kala harapan cuma jadi angan
Paling tidak takkan ada penyesalan "
(Lirik lagu : Happy Ending, Pandji Pragiwaksono feat Tabib Qui, Album : you"ll never know when someone comes in and press play on your paused life, Tahun: 2009)

Terakhir selamat ulang tahun Bang Pandji Pragiwaksono, 18 Juni 2017, teruslah berkarya jangan berhenti.
#balasdi18

- Prina -

Raminten Cabaret Show : Hiburan disudut kota Yogyakarta

Raminten Cabaret show, Sebuah pertunjukan cabaret cukup unik di daerah Yogya tepatnya di Hamzah (Mirota) Batik lantai 3, Jl. Malioboro Yogyakarta.

Pertunjukan yang diadakan setiap jumat dan sabtu malam ini menarik perhatian saya setiap ke yogya. Banyak yang tidak tahu mengenai pertunjukan cabaret ini. Teman saya yang asli yogya pun baru tahu ketika saya ceritakan tentang keberadaan raminten cabaret show ini.
Reservasi Raminten Cabaret Show
Ya... Raminten Cabaret show ini memang cukup unik sih. Seperti pertunjukan cabaret di thailand sana. Raminten cabaret yogya sama yaitu para Bintang panggungnya sebagian besar adalah para Lady boy atau waria yang menyanyi dan berakting layaknya artis yang sedang di perankan mereka. Walau lip-syns tapi gaya dan pertunjukan mereka terbilang oke loh.

Tidak heran jika ada penonton yang sengaja datang dari luar yogya hanya untuk menonton Raminten Cabaret dan paginya langsung pulang ke kota nya lagi.
Raminten Cabaret Show 
Hari itu saya sedang berada di Yogya, saya memilih Reservasi saja untuk menonton raminten cabaret biar tenang dan pasti dapat tempat strategis. Tiket pertunjukan bisa sih pada hari H atau on the spot tapi sistem siapa cepet dia dapet tempat nonton jelas dan stragetis kalo beli di tempat. Sedang jika  reservasi tempat nya sudah di tentukan dan di sediakan oleh pihak raminten.

Ada 2 tipe kelas menonton pertunjukan raminten cabaret yaitu VIP dan Festival.. apa bedanya (?!) Ini lah letak keseruan dari pemilihan bangku.. namanya VIP pasti tempat nontonnya lebih jelas dong di banding Festival, buat kaum wanita dimana saja sama. Tapi.. untuk kaum pria nah.. jika mereka ada di bangku VIP akan sering sekali dihampiri para bintang cabaret. Para bintang cabaret menyanyi, menari dan menggoda kadang meraba penonton pria dibangku VIP karena jarak dengan panggung sangat deket.

Biasanya ada yang cuek saja tapi banyak yang heboh dan lari ketika di hampiri bintang cabaret. Di sini kelucuan dan keseruan dari penonton lain yang ikut terbawa dalam pertunjukan.

Pertunjukan dibuka dengan tarian daerah
Berbaju tradisonal dan membawakan tarian cublak - cublak Suweng

Lampu mulai di matikan. Suara musik mulai di putar, panggung terasa sangat hidup. Satu demi satu bintang cabaret menghibur kami para penonton. Dengan kostum yang detail, gerakan yang luwes mereka menyanyi secara lips-syns. Ada yang kalem dan elegan ada juga yang heboh. Gerakan biasa sampai bikin “ngilu” di tampilkan. Sebaiknya jangan mengajak anak di bawah umur ketika menonton cabaret ini. Karena membutuhkan kedewasaan berpikir jadi tidak di telan mentah-mentah. Yaa anggap saja hiburan.
Penampilan ala nicki minaj nya lumayan dapet banget
Salah satu bintang Raminten Cabaret Show
Ceritanya girl band k-pop 
Gerakan nys lentur-lentur dan kadang bikin ngilu. 
Malam itu saya beruntung bisa menyaksikan sang empu hadir menghibur di atas panggung. Sang Raminten menyanyi lagu “kupu-kupu malam” di temani beberapa bintang cabaret sebagai ilustrasi kupu-kupu malam. Sedikit bikin gagal fokus, saya jadi memperhatikan tingkah laku mereka yang lucu dan menghibur dengan gaya yang "drama queen". Padahal saya ingin melihat sang raminten di atas panggung. Ya sudahlah nikmati saja keseruan nya.
Sang Raminten malam itu membawakan lagu Kupu-kupu Malam
Raminten menyanyi dan di temani oleh para bintang cabaret 

Pertunjukan selesai tidak terlalu malam karena bersamaan dengan jam tutup toko hamzah (mirota) batik.

Para penonton tidak langsung pulang karena di luar sudah ada para bintang cabaret yang dengan senang hati akan melayani permintaan foto bersama dari para penonton.

Raminten Cabaret show mengusung “Be There Be Entertain" menjadikan malam yang menghibur dan penuh tawa di sudut kota Yogya.

Jika ada yang bertanya kepada saya tentang raminten Cabaret show. Coba saja saksikan secara langsung euforia dan atmosfer mendebarkan selama pertunjukan.

Buat para laki-laki..hmmm.. apakah cukup berani duduk di bangku VIP ?!

Yogyakarta
-prina-


Pulau Ayer : Bagai Bersantai di Pulau Pribadi

Sudah lama saya ingin menjelajahi gugusan kepulauan seribu yang letaknya tidak jauh dari ibu kota Jakarta. Pulau yang terletak di sana pun terbilang banyak dan masing-masing pulau memiliki keunikan tersendiri.

Saya ingin menikmati suasana tenang tapi tidak jauh dari kota jakarta. Pilihan saya jatuh kepada pulau ayer di kepulauan seribu. Pulau ayer tidak jauh dari dermaga marina ancol. Pulau yang pas untuk menghabiskan waktu sejenak dari rutinitas sehari-hari.

Pulau ayer adalah salah satu pulau resort dari beberapa pulau di kepulauan seribu. Ada 2 tipe resort di pulau ayer yang berada di daratan dan yang terapung di atas laut. 

Sebenarnya saya tertarik dengan pulau ayer karena cottagenya berada di atas laut. Gambarannya seperti cottage yang ada di maldives (maladewa) sana. Tapi dengan sentuhan suasana tradisional ethnik suku asmat daerah papua yang terlihat dari bentuk cottagenya.

Cottage apung pulau ayer (dok : pribadi)
Membayangkan menginap di cottage atas laut, mendengar suara ombak dari dalam cottage dan menikmati pemandangan laut luas dari teras cottage saya pun berangkat ke pulau ayer.

Jarak antara dermaga ancol ke pulau ayer memakan waktu sekitar 20-30 menit menggunakan speed boat. Berangkat dari dermaga 16 marina ancol tiap pagi hari sekitar jam 8-9 wib. 

Perjalanan cukup santai dari dalam speed boat. walau pemandangan hanya laut saja sejauh mata menandang tapi cukup menarik ketika saya menemukan pemandangan pelangi kecil-kecil yang terbentuk dari percikan air dari speadboat di atas laut saat bertemu dengan sinar matahari pagi.

Speed boat pun sampai di pulau ayer. Suasana tenang sudah terasa. Bersama para penumpang lain ternyata mereka sebagian besar adalah para pemancing mania yang hari itu mencoba menghabiskan waktu untuk mengdapatkan ikan dari pulau ayer.
Dermaga Pulau Ayer (dok : pribadi)

Dari dermaga pulau saya pun berjalan ke cottage apung yang saya pesan yang letaknya di ujung pulau ayer. Disepanjang perjalanan ke cottage angin bertiup, terdengar suara burung berkicau, suasana sangat damai.

Saya sampai dicottage apung, di teras cottage saya di hadapkan dengan hamparan laut dan langit yang menjadi pemandangan yang akan saya nikmati selama berada di pulau ini. 
Pemandangan dari Teras cottage (dok : pribadi)

Setelah cukup beristirahat, saatnya menjelajahi pulau ayer. Berkeliling pulau bisa dengan jalan kaki, kita tidak akan bosan dan capai karena pemandangan di pulau sangat menarik, banyak terdapat bangku di tepi pulau dan beberapa ayunan yang depannya pemandangan laut lepas, jadi jika lelah duduk-duduk saja di sana.
Jalan - jalan berkeliling dan santai di sisi pulau ayer (dok : pribadi)
Makan sambil melihat lautan di pulau ayer (dok : pribadi)

Sore hari waktu yang sangat pas untuk duduk-duduk santai di tepi dermaga pulau. Angin sore lumayan kencang meniup pohon-pohon kelapa di tepi pulau dengan pemadangan laut, Rasanya seperti berada pulau yang indah dan lupa dengan keriuhan perkotaan.
Senja hari di bagian pulau ayer (dok: pribadi)

Tapi tunggu sampai matahari mulai turun berganti malam. Pemandangan matahari tenggelam di ujung lautan dengan warna langit yang tidak terbayangkan berhasil membuat saya takjub saat itu. Saya pecinta sunrise dan sunset. Melihat sunset di pulau ayer hari itu rasanya kagum sekali dengan keindahan yang di buat oleh alam.


Menunggu senja pulau ayer (dok : pribadi)
Sunset pulau ayer (dok: pribadi)

Saya memutuskan menikmati sunset sampai benar-benar tenggelam dan langit berganti malam dan gelap dari tepi dermaga pulau.
Suasana malam di cottage apung pulau ayer (dok : pribadi)

Malam itu ternyata hujan turun. Laut di sekitar cottage apung cukup kencang deburan ombaknya. Dari dalam cottage saya bisa mendengar hantaman air laut ketiang penyangga cottage, pengalaman yang sedikit bikin adenarline naik sih. Tapi percaya saja cottage nya pasti kuat.

Saya sempat penasaran dengan suasana laut ketika hujan malam itu. Saya pun pergi keteras cottage. Malam sangat gelap sepanjang mata hanya laut dan langit sedang hujan, ombak bergantian datang dari tengah laut menuju cottege dan hilang di bibir pulau. Rasanya seperti berada di tengah film saat momen kapal terjebak di tengah badai lautan sepanjang mata hanya laut dan laut.

Menjelang pagi saya tidak mendapat sunrise karena habis hujan tapi di ganti dengan pemandangan yang sangat indah. Pelangi...... ya pelangi diujung laut dengan lengkungan sempurna tergambar dengan jelas di mata saya. Begitu keluar teras cottage melihat pelangi di ujung laut. Rasanya pulau ayer memenuhi ekspetasi saya tentang liburan yang luar biasa.
Pelangi setelah hujan di pulau ayer dari teras cottage (dok : pribadi)

Sore hari, saat nya kembali ke dermaga pulau, speed boat telah menunggu kami disisi pulau untuk membawa kami kembali ke dermaga ancol.

Pulau ayer seperti pulau terpencil dengan pemandangan sangat indah. Suasana damai di tawarkan oleh pulau ini. Kita bagai bersantai di pulau pribadi. Seperti julukannya mutiara pulau seribu memang pas untuk pulau ini. 


Masih banyak pulau-pulau indah dan cantik di gugusan kepulauan seribu. Satu persatu menarik untuk dijelajahi tergantung dari kesukaan dan keinginan kita. Secara garis besar pulau seribu bisa di kategorikan berdasarkan tujuan seperti : Pulau resort, pulau penduduk, pulau private dan lainnya.

Hmmm saya suka sekali dengan sejarah.. pulau seribu ada loh peninggalan sejarah yang harus di datangi salah satunya di pulau onrust.. ada apa yaa disana..(?!) oke.. mari ambil ransel dan kita pergi kesana nanti. 

- Prina - 

Jejak Sejarah Kelautan Disudut Kota Tua Jakarta

Hari itu kawasan kota tua sangat ramai dengan pengunjung, sampai untuk sekedar jalan pun saya harus mengantri untuk dapat masuk ke dalam kawasan yang penuh dengan bangunan dan suasana era kolonial ini.
kota tua hari itu sangat ramai pengunjung
Tujuan saya hari itu memang bukan ke kota tua tapi sebuah tempat di sudut utara kawasan kota tua. Saya akan mengunjungi bangunan dan peninggalan bersejarah tentang kemaritiman nusantara yaitu Museum Bahari dan Pelabuhan Sunda Kelapa.

Musuem Bahari dan Pelabuhan sunda kelapa sebenarnya tidak terlalu jauh dari kawasan kota tua. Namun banyak yang tidak mengetahui letak keduanya. Pengunjung biasanya hanya mengunjungi kota tua saja untuk melihat dan belajar tentang peninggalan VOC pada masa lalu dalam bidang pemerintahan. Sedang di sisi utara dekat muara sungai ciliwung kawasan kota tua terdapat bukti sejarah tentang kebaharian.

Museum Bahari

Memasuki kawasan Musuem bahari kita di hadapkan dengan bangunan menara yang miring. Menara tersebut adalah menara syahbandar. Tapi untuk dapat memasuki manara syahbandar sebaiknya kita mengunjungi musuem bahari terlebih dahulu di bagian dalam jalan, tepatnya di sebelah barat muara kali ciliwung.

Gedung Museum Bahari terlihat masih tegar berdiri bernuansa peninggalan era VOC sangat terlihat kental. Dulu gedung musuem ini di kenal dengan nama Westzijdsche Pakhuizen atau gudang ditepi barat. Bangunan gedung terlihat tua karena di bangun sekitar tahun 1718.
Museum Bahari

Masuk kedalam musuem bahari kita dapat melihat poster-poster yang menggambarkan suasana pelabuhan sunda kelapa zaman dahulu, dan kapal-kapal yang pernah singgah di perairan nusantara.

Semakin kita berjalan ke dalam museum bahari kita akan melihat perahu-perahu tradisional dari wilayah nusantara. Mulai dari miniatur sampai yang berukuran asli. Corak khas yang terukir pada lambung kapal nusantara sangat menunjukan daerah perahu tersebut berasal. Bagian-bagian dari kapal pun turut di tampilkan dalam museum ini.
Bagian dalam Museum Bahari 
Salah satu koleksi Musuem Bahari
Di bagian luar taman museum bahari kita bisa memandang bagian atas menara syahbandar yang kokoh berdiri di ujung jalan masuk musuem.
Bagian luar taman Musuem Bahari
Tampak Menara Syahbandar dari bagian taman Musuem Bahari

Menara Syahbandar

Menara ini terletak di pinggir jalan masuk museum bahari. Tampak menara syahbandar sekilas mirip dengan kemiringan yang sama dengan kemiringan menara pisa di italia. Kemiringan terjadi karena struktur tanah yang mengikis dan banyaknya kendaran berat yang melintas di sekitar menara. Saya pun saat berada di dalam menara syahbandar merasakan getaran ketika ada kendaraan berat melintas di jalanan depan menara.
Menara Syahbandar
Kemiringan Menara syahbandar
Pintu Masuk Kedalam Menara
Menara syahbandar sendiri merupakan titik nol kilometer Batavia. Bernama asal De Uitkijk Post  Menara ini di bangun pada tahun 1839 yang pada jaman dahulu merupakan bangunan tertinggi di batavia, menara ini juga sebagai kantor pabean (bea cukai) dan kantor syahbandar. Syahbandar adalah orang atau pejabat yang mengawasi kegiatan keluar masuknya kapal dari pelabuhan batavia (kali ciliwung).
Titik nol kilometer

Dalam menara terdapat beberapa lantai dan anak tangga untuk sampai ke atas puncak menara. Di bagian puncak menara kita di sajikan pemandangan pelabuhan sunda kelapa dengan kapal-kapal yang sedang berlabuh.
Pemandangan puncak menara menghadap pelabuhan Sunda Kelapa
Pelabuhan Sunda Kelapa dari puncak menara

Dibagian lain puncak menara kita bisa melihat bangunan museum Bahari. Sedang di bagian lainnya kita bisa melihat galangan VOC.

Galangan VOC dahulu merupakan tempat parkir dan bengkel kapal VOC namun saat ini kepemilikan galangan VOC telah berubah menjadi resto yang bergaya kolonial.
Museum Bahari dari Puncak Menara syahbandar
Jalanan sekitar menara dan Galangan VOC
Diatas puncak menara kita bisa merasakan dan memahami bagaimana cara syahbandar mengawasi dan mengetahui kegiatan yang terjadi di pelabuhan.

Pelabuhan Sunda Kelapa

Menjelang sore hari, saya pun melanjutkan perjalanan ke arah pelabuhan sunda kelapa yang letaknya tidak jauh dari musuem bahari.

Saya sengaja kepelabuhan sunda kelapa menjelang sore hari, di samping cuaca sore hari yang cukup sejuk ketika bejalan-jalan di pelabuhan, saya juga mengincar matahari tenggelam di pelabuhan ini.

Memasuki area pelabuhan angin bertiup cukup kencang hawa sejuk terasa dimana beberapa pohon kelapa tertiup angin, pemandangan yang cukup membuat suasana pelabuhan terasa damai.

Kapal-kapal yang terlihat kecil dari jauh perlahan menunjukan kegagahannya ketika kita mendekat. Kapal-kapal yang sedang bersandar di pelabuhan secara rapih membuat saya berdecak kagum dengan struktur bangun rancangan kapal-kapal tersebut. Kayu dan ornamen masing-masing kapal menjadi catatan tersendiri. Nama kapal yang tertulis di lambung kapal menunjukan identitas kapal tersebut. Kadang kita pun bisa sedikit melihat kegiatan para pelaut atau ABK (Anak Buah Kapal) ada yang sedang membersihkan kapal atau sekedar tidur melepas lelah di bagian luar kapal.
Suasana di pelabuhan sunda Kelapa
Di sisi lain pelabuhan berjejer kontainer-kontainer berukuran besar warna warni yang bagus untuk spot berfoto.

Langit mulai senja. Tampak matahari mulai tenggelam di sudut pelabuhan sunda kelapa. Pemandangan ini yang saya nantikan sejak tadi. Matahari tenggelam di sudut kota tua Jakarta. Matahari dengan latar kapal-kapal kayu yang gagah bersandar di tepi pelabuhan. Selintas saya teringat dengan lagu ibu sud “Nenek Moyangku Seorang Pelaut”
Langit di pelabuhan sunda kelapa (dok : Pribadi)
Senja di Pelabuhan (dok : Pribadi)
Senja di Pelabuhan dengan latar Kapal kayu (dok : pribadi)

Kelautan nusantara tidak bisa lepas dari identitas negara kita yang merupakan negara kemaritiman.

- Prina -





Wayang Orang Bharata : Lakon Ramayana Kumbakarna Gugur

Malam itu seperti biasa tiap sabtu malam di gedung Bharata Purwa bertempat di Jl. Kalilio No. 15, Senen, Jakarta pusat di adakan rutin pertunjukan wayang orang Bharata

Saya datang untuk menonton kembali pertunjukan wayang orang bharata. Walau belum bisa rutin tiap sabtu malam seperti para penonton setia lainya, saya mencoba untuk menyempatkan menonton jika ada waktu.

Saat menunggu saya bertemu kembali dengan pak Haji Agus dan Pak Handoko. Mereka salah satu penonton setia pertunjukan wayang orang bharata sejak puluhan tahun lalu dan selalu hadir tiap pementasan sabtu malam.

Kami mengobrol sambil menunggu waktu pertunjukan di mulai. Saya mendapatkan beberapa kawan lagi disana yang lagi-lagi yang umurnya seperti orang tua saya bahkan kakek nenek saya. :)

Waktu pertunjukan akan segera dimulai. Saya pun masuk kedalam gedung pertunjukan saya melihat dalam gedung telah terisi wajah-wajah yang tidak asing. Mereka para penonton setia wayang orang bharata yang tidak putus semangat untuk melestarikan kesenian ini.
Suasana dalam gedung pertunjukan
Malam itu pementasan triwulan awal periode Januari - Maret 2017 para wayang orang bharata akan mementaskan lakon cerita yang telah di jadwalkan.
Jadwal Januari - Maret 2017

Wayang Orang Bharata, 
Lakon : RAMAYANA - KUMBAKARNA GUGUR

Cerita dimulai dengan tarian yang luwes dari para penari wanita di atas panggung,

- Kerajaan Alengka -

Rahwana sedang bersama para nayaka kerajaan alengka. Prabu rahwana membicarakan tentang adiknya yaitu Dewi Sarpakeneka yang menjadi Senopati kerajaan.

Kemudian datang Kalamarica mengabarkan bahwa sang senopati Sarpakenaka gugur dimedan laga saat berhadapan dengan pasukan rama wijaya.

Prabu Rahwana sedih dan marah lalu menyuruh Putranya Indrajit untuk memberitahukan kepada Kumbakarna di kesatriaan paleburgangsa tentang kematian adik mereka. Indrajit pun pergi menemui pamannya kumbakarna.

Rahwana Marah karena kematian sang adik yang juga merupakan senopati kerajaan Alengka
Rahwana mengutus putra nya indrajit untuk menemui kumbakarna
Rahwana yang sedih dan marah lalu mengutus Dasa Wiludenta untuk membunuh Rama Wijaya yang telah menyebabkan kematian sarpakenaka.

- Tapal Batas Kerajaan Alengka -

Indrajit dan para prajurit kerajaan alengka menuju pertapaan penglebur gangsa. Sedangkan Dasa Wiludenta bersama para prajurit alengka dan yang lainnya berangkat untuk menyerbu pasukan Rama Wijaya.

- Perbatasan Swelagiri -

Pasukan kera yang dipimpin oleh Hanoman bertemu dengan pasukan alengka di bawah pimpinan Dasa Wiludenta yang hendak menuntut balas atas kematian senopatinya. Pertempuran Pun terjadi yang pada akhirnya Dasa Wiludenta mati di tangan Hanoman.
Pasukan kerajaan alengka bertemu dengan pasukan Kera hanoman
Terjadi pertempuran antara prajurit kera dan prajurit alengka
Dasa wiludenta mati di tangan Hanoman

- Ditengah Perjalanan - 

Para abdi punakawan sedang beristirahat sambil bersuka cita setelah cukup beristirahat, para abdi punakawan pergi menghadap prabu Rama Wijaya.

Punakawan
Punakawan 
Catatan : 
Saat punakawan naik keatas panggung bisa di bilang saat di nanti oleh para penonton termasuk saya, karena pertunjukan punakawan adalah saat penonton diajak tertawa dengan tingkah laku Semar, Gareng, Pertuk dan Bagong ini. Bernyanyi lagu-lagu campur sari bersama. Suatu yang menyenangkan ketika menonton wayang orang Bharata.

- Panglebur Gangsa - 

Indrajit datang menemui pamannya kumbakarna. Kumbakarna saat itu sedang beristirahat dan dibangunkan oleh indrajit dengan cara mencabut bulu kumbakarna. Kumbakarna pun bangun dari tidur panjangnya dengan kaget dan hampir mengamuk karena ada yang mengganggu tidurnya, saat melihat keponakannya indrajit, kumbakara merasa senang di kunjungi oleh keponakannya. Indrajit lalu memberitahukan kumbakarna tentang kematian adik kumbakarna yaitu Sarpakeneka
kumbakarna kaget dan sangat sedih.

Kumbakarna sedang tidur
Indrajit datang dan membangunkan pamannya kumbakarna
Kumbakarna kaget atas berita kematian sodaranya

- Kerajaan Alengka - 

Kumbakarna pun langsung menemui Rahwana di kerajaan Alengka. kumbakarna menasihati rahwana untuk mengembalikan dewi shinta kepada rama agar tidak terjadi perang besar dan korban jiwa lagi.
Kumbakarna datang kepada rahwana dan menasihati rahwana untuk mengembalikan dewi shinta kepada rama wijaya

Terjadi ketegangan karena Rahwana tidak mau mengembalikan dewi shinta. Rahwana pun lalu mengangkat kumbakarna untuk menjadi senopati kerajaan alengka. Kumbakarna menolak, dia tidak mau menjadi senopati kerajaan alengka dan tidak mau mengikuti Rahwana di jalan yang salah.

Saat kumbakarna akan pergi meninggalkan istana, Rahwana marah dan memanggil putra kumbakara yang masih kecil yaitu Bernama Aswanikumbo dan Bokinumbo.

Rahwana saat itu juga mengangkat kedua anak kumbakarna yang masih kecil dan belum cukup umur untuk menjadi senopati kerajaan menggantikan ayahnya yang menolak menjadi senopati.
Rahwana mengangkat kedua anak kumbakarna menjadi senopati
Kumbakarna pun kaget dan terpukul anak-anaknya dijadikan senopati. Kumbakarna marah terhadap rahwana dan akhirnya bersedia menjadi senopati kerajaan alengka. Kumbakarna pun bersedia kemedan laga namun bukan untuk membela rahwana akan tetapi demi membela tanah kelahirannya kerajaan alengka.

Kumbakarna akhirnya menerima jabatan sebagai senopati demi tanah kelahirannya.

-Taman Panglebur Gangsa-

Dewi kiswani kedatangan suaminya kumbakarana dan putranya. Kumbakarna pun bercerita bahwa saat ini dia mengemban tugas menjadi senopati kerajaan alengka dan akan pergi berperang melawan prabu Rama Wijaya. Dewi kiswani sangat terkejut dan menangis, kumbakarna memberitahu sebagai kawula negara kerajaaan alengka dia harus mempertahankan negara dari serangan musuh.

Dewi kiswani menangis mendengar suaminya akan kemedan perang
Dewi Kiswani pun mengikhlaskan suaminya pergi ke medan perang, dewi kiswani membantu sang suami untuk berganti pakaian menjadi layaknya seorang brahmana dengan pakaian putih- putih.

Dewi kiswani membantu suaminya berganti baju
Namun ketika hendak melepas suaminya kemedan perang dewi kiswani tidak mampu menahan sedih dan jatuh pingsan.


- Pegangsahan Swelagiri -

Prabu Rama Wijaya bersama sang adik Lesmana dan para prajurit menerima laporan dari kapisraba bahwa kumbakarna diangkat  menjadi senopati kerajaan alengka.

Prabu Rama wijaya dan Adiknya Lesmana
Prabu rama wijaya mendapat berita tentang kumbakarna
Prabu Rama Wijaya lalu mengutus Anggada untuk memerangi kumbakarna. Anggada bersama para prajurit kera segera berangkat akan tetapi Gunawan (adik kumbakarna yang memihak dan bergabung dengan rama wijaya) memohon kepada prabu rama wijaya untuk dapat menemui kakaknya yaitu kumbakarna. Untuk meminta agar kumbakarna tidak terlibat perang dengan pasukan rama wijaya.

Prabu rama wijaya pun pengizinkan Gunawan untuk menemui kakaknya kumbakarna.

- Medan Petempuran -

Dalam perjalanan kumbakarna hadang dan dikroyok oleh prajurit kera. Lalu datanglah Gunawan menemui kakaknya kumbakarna. Gunawan meminta kumbakarna untuk bersatu menjadi kawula prajurit rama wijaya. Namun kumbakarna menolak permintaan gunawan, kumbakarna harus setia dengan tanah kelahirannya dan posisinya sebagai senopati kerajaan alengka.

Kumbakarna di hadang pasukan kera
Kumbakarna terlibat pertarungan dengan hanoman, datang gunawan
Gunawan membujuk sang kakak agar tidak menyerang kerajaan alengka

Kumbakarna berpesan kepada Gunawan agar tidak banyak pengorbanan lagi dan tidak jatuh korban jiwa, maka prabu rama wijaya diminta untuk menghadapi kumbakarna untuk bertempur secara langsung. Kumbakarna berusaha untuk tidak membunuh siapapun dalam perperangan.

Datanglah prabu Rama wijaya dan terjadilah pertempuran antara kumbakarna dan Rama wijaya.
Pertarungan sengit terjadi antara keduanya. Rama wijaya pun melepaskan panah ke arah kumbakarna bagian tubuh kumbakarna terpisah satu demi satu. Melihat sang kakak gunawan tidak tega gunawan pun meminta kepada prabu rama untuk menyempurnakan kematian sang kakak kumbakarna agar tidak tersiksa dalam kematiannya. Panah terakhir dilepaskan prabu rama yang membuat kumbakarna terjatuh dan gugur di tangan prabu rama wijaya.

Prabu rama datang untuk bertarung dengan kumbakarna
Lesmana membantu sang kakak rama wijaya
gunawan meminta kepada prabu rama untuk menyegerakan kematian sang kakak
panah terakhir di siapkan oleh prabu rama wijaya
Panah terakhir dilepaskan prabu rama dan gugur lah kumbakarna

Kumbakarna gugur di medan perang karena membela tanah airnya. Sang adik Gunawan sedih karena kehilangan sang kakak. Kematian kumbakarna di sambut oleh para dewa, datang para dewi dari khayangan dan di iringin taburan bunga dari langit menyambut dan mengiringi arwah kumbakarna menuju surga.


Dewi- dewi khayangan mengantarkan arwah kumbakarna ke naik keatas khayangan

-Selesai -

Berikut video cuplikan gambar cerita lengkap kumbakarna gugur yang di mainkan oleh wayang Orang Bharata


Saya mendapatkan kejutan ketika pemeran Prabu Rama Wijaya masuk dalam cerita, ternyata pemeran Prabu Rama wijaya malam itu adalah Pak Kenthus. Saya telah lama mengidolakan pak Kenthus sejak jaman Ketoprak Humor ditayangkan di salah satu stasiun televisi. Pak kenthus saat ini sering berada di belakang layar sebagai sutradara cerita dan lainnya. Malam itu beliau ikut bermain dalam wayang orang sebagai prabu rama wijaya. Pak kenthus memang pemain untuk karakter kesatria.

Jika ada ingin menonton langsung pementasan wayang orang bharata, bisa langsung datang ke gedung pertunjukan bharata purwa setiap sabtu malam atau dapat menghubungi pak yunus untuk reservasi, bersama kita ikut dalam rangka melestarikan kesenian budaya bangsa.

- Prina -