Wayang Orang Bharata : Lakon Gondonomo Luweng

Pertunjukan wayang orang bharata di adakan rutin setiap sabtu malam di gedung bharata purwa di Jalan Kalilio no. 15 Senen Jakarta.

Malam itu saya kembali menonton para seniman wayang orang mementaskan lakon yang malam itu berjudul Gondomono Luweng.

Seperti biasa teman penonton saya para sepuh di kanan dan kiri. Mengobrol tentang lakon cerita dan sebagainya. Dari sana saya mendapatkan cerita bahwa beliau menjadi bagian dari salah satu penonton setia Wayang Orang bharata. Hampir setiap sabtu malam beliau dan teman nya selalu setia menyempatkan waktu untuk melihat para wayang orang memerankan suatu lakon cerita. Dari tahun 1965an beliau menonton pertunjukan wayang orang, bahkan beliau sempat bermain dan kenal Para pemain dari generasi ke generasi.

Sayang saya terlalu asik mengobrol dengan beliau tanpa menanyakan nama nya , beliau menyebut dirinya “pak haji” lain kali kami akan bersama menonton kembali.

Pertunjukan kali itu adalah Gondomono Luweng cerita dalam epos Mahabharata. Saat dimana asal mula Haryo suman menjadi Sengkuni.

Lampu teater mulau redup, suara gending dari gamelan berirama beratur, masuk lah para penari wanita. Mereka secara luwes dan cantik menarikan tarian "Retno Tinanding". Setelah itu mulailah jalan cerita Godonomo Luweng.

Tarian Retno Tinanding
- Lakon Gondomono Luweng - 

Cerita di mulai di kerajaan Astina, Dewi Gandari sedang sedih datang sang adik Haryo suman. Dewi Gandari berkeluh kesah dengan sang adik. Dewi gandari kecewa ketika harus menikah dengan Destarata yang buta padahal seharusnya dia menjadi istri Prabu Pandu Raja Astinapura. maka dia ingin agar anak-anak nya yaitu kurawa dapat mendapatkan kekerajaan astina sepenuhnya dan membalaskan sakit hati dewi gandari. Haryo suman  pun berjanji kepada sang kakak dewi gandari untuk membantu mewujudkan keinginan sang kakaknya itu.

Kebetulan haryo suman mendapatkan surat dari kekerajaan pringgondani bahwa prabu kolo tremboko ingin menjalin persahabatan dengan kerajaan astina pimpinan prabu pandu. Haryo suman berencana akan merubah surat tersebut menjadi surat perang.
Dewi Gandari yang sedang berkeluh kesah dengan sang adik Haryo suman

- Dikerajaan Pringgandani -

Raja para Raksasa prabu Kolo Tremboko sedang berkumpul dengan para anak nya. Datang Haryo suman membawa surat balasan dari Raja pandu yang isinya telah di rubah oleh haryo suman yang isinya penolakan untuk bersabahat dan menantang untuk berperang. Prabu kolo tremboko yang membaca surat tersebut marah dan murka berulang kali bertanya apakah benar prabu pandu yang menulis surat itu. Haryo suman yang licik menjawab benar apa yang tertuang dalam surat tersebut raja pandu yang menulisnya. Prabu kolo tremboko membuang surat tersebut dan mengutus anak dan pasukannya untuk menyerang Astina.
Haryo suman menemui prabu kolo tremboko
Haryo sumanenyerahkan surat yang telah di rubah isinya kepada prabu kolo tremboko

Di pihak lain prabu pandu mengutus patih Gondomono untuk datang ke kerajaan pringgondani untuk berdiskusi dan menjalin persabahatan sehingga dapat meredakan perang. 
Haryo suman yang mengetahui patih gondomono hendak menemui raja kolo tremboko mengatur siasat untuk meyerang Gondomono. Gondomono pun di cegat dalam perjalannya dan terjadi penyerangan kepada gondomono.
Gondomono di serang di tengah jalan 


Gondomono di serang 
Karena kesaktiannya gondomono berhasil menang, haryo suman mengatur strategi untuk membuat luweng (lobang dalam tanah) yang di tutup oleh dedaunan.


Haryo suman mengatur strategi untuk menjebak Gondomono
Gondomono kembali di serang dan di jebak untuk masuk ke luweng
Gondomono diserang kembali, kali ini Gondomono berhasil masuk jebakan dan jatuh dalam luwengan yang di buat, setelah gondomono jatuh, lubang di isi oleh berbagai senjata dan di timbun oleh tanah. 

Haryo suman merasa berhasil. Haryo suman memberitahu kepada raja kolo tremboko bahwa kekerajaan astina telah runtuh dengan tewasnya gondomono.

Karena kesaktian dari Gondomono. Gondomono berhasil keluar dari luweng (lubang). gondomono yang mengetahui rencana jahat haryo suman,  marah dan pergi mencari haryo suman.
Gondomono berusaha keluar dari luweng
Gondomono berhasil keluar dari luweng (lobang) dan sangat marah kepada Haryo suman

- Tepi Hutan - 

Di tepi hutan, para abdi punakawan sedang beristirahat bersama Yama widura.
Para abdi Punakawan

Yama Widura di utus oleh Raja pandu untuk mencari Gondomono, karena gondomono menghilang tidak ada kabar sejak pergi ke kerajaan pringgodani. 
Yama widura di utus mencari gondomono
Saat sedang beristirahat datang para raksasa, terjadi pertarungan dengan yama widura. Yama widura menang di saat bersamaan datang Begawan Landakseto dari pertapaan guwa pitu. Yama widura berkenalan dan landakseto pun menyampaikan pesan dan keinginan dari putri nya yaitu Endang Widati Agar yama widura dapat menikah dengan endang widati. Yama widura menolak terjadi lah perang antara landakseto dengan yama widura. Yama widura berhasil di ringkus dan di bawa ke pertapaa  guwa pitu.
Yama Widura di serang oleh para raksasa
Yama Widura bertemu dengan begawan landakseto

- Pertapaan Guwa Pitu - 

Yama Widura pun menikah dengan Endang Widati dan saat sedang memadu kasih datang begawan Landakseto. Yama widura menceritakan yang terjadi sebenarnya bahwa dia sedang dalam tugas dari raja pandu untuk mencari Gondomono. Begawan landakseto pun menyuruh agar yama widura kembali ke astina karena di astina sedang terjadi perang. Yama widura pun memohon pamit kepada landakseto dan istrinya endang widati untuk kembali ke astina.
Yama Widura sedang memadu  kasih dengan Endang Widati
Yama Widura dan Endang Widati
Yama Widura bercerita kepada bagawan landakseto bahwa dia sedang dalam tugas mencari gondomono

- Kerajaan Astina -

Prabu pandu sedang berada di kekerajaan bersama dengan para istrinya dewi kunti dan dewi mandri ada pula destarata dan dewi Gandari, para petinggi kerajaan dan haryo suman. Prabu pandu menceritakan keresahannya karena tidak ada kabarnya dari gondomono.

Prabu Pandu sedang binggung karena patih Gondomono menghilang

Melihat situasi yang seperti itu dewi gandari menyampaikan saran untuk menjadikan haryo suman menjadi patih kerajaan astina menggantikan gondomono yang pergi menghilang tidak ada kabarnya. 

Prabu Pandu mengangkat Haryo suman menjadi Patih kerajaan astina
Prabu pandu pun mengikuti saran dari dewi gandari dan mengangkat Haryo suman menjadi patih kerajaan astina menggantikan gondomono. 

Mendadak gondomono datang, melihat Haryo suman yang di angkat menjadi patih oleh raja pandu langsung murka dan menghajar haryo suman hingga keluar dari pendopo kerajaan astina.
Haryo suman dihajar oleh Gondomono
Haryo suman merasa heran dan bertanya kenapa godomono menghajarnya sampai babak belur. Gondomono yang telah mengetahui rencana busuk haryo suman semakin marah dan terus menghajar haryo suman tanpa ampun. Datang lah prabu pandu menyelamatkan haryo suman dari amukkan gondomono. 
Prabu pandu menyelamatkan haryo suman dari amukan gondomono
Prabu pandu tidak mau mendengar penjelasan gondomono, prabu pandu merasa kecewa dan marah lalu mengusir gondomono dari kerajaan astina.
Yama Widura datang untuk menanyakan apa yang sedang terjadi pada prabu pandu

Datang yama widura menanyakan apa yang terjadi, prabu pandu menceritakan yang terjadi kepada yama widura. Prabu pandu memerintakan yama widura untuk merawat dan mengobati luka haryo suman.

Ketika hendak kembali kekerajan astina datang pasukan kekerajaan pringgondani. Raja kolo tremboko mengajak prabu pandu untuk perang tanding. 
Kerajaan pringgondani menyerang astina
perang tanding prabu pandu dan kolo tremboko
Terjadilah perang antara prabu pandu dengan raja kolo tremboko. Perang terjadi cukup sengit. Raja kolo tremboko dadanya tertembus oleh pusaka dari prabu pandu. Demikian juga dengan prabu pandu yang pahanya terkena pusaka kolo nadah dari raja kolo temboko.
Kolo tremboko yang terkena tusukan prabu pandu
Prabu pandu terkena tusukan dari raja kolo tremboko
- Selesai -

Untuk cerita Wayang Orang Bharata lakon Gondomono Luweng selesai sampai pertarungan prabu pandu dan raja kolo tremboko. 

Mungkin aga sedikit menggantung ceritanya di pertunjukan lakon gondomono luweng, karena memang fokus cerita adalah gondomono yang terjebak di luwengan.

Apa yang terjadi dengan gondomono setelah di usir oleh prabu pandu dan bagaiman nasib haryo suman setelah di hajar oleh gondomono?

Cerita selanjutnya dapat di cari dari cerita epos / wiracarita mahabarata.

Sedikit saya lanjutkan cerita dari gondomono luweng.

Haryo Suman

Haryo suman mendapat luka serius dan parah dari amukan kemarahan Gondomono. Haryo suman yang semula berwajah tampan dan gagah mengalami kecacatan pada wajah dan badannya sehingga menjadi buruk. Sejak itu haryo suman pun menjadi sengkuni yang selama ini kita kenal, Yang artinya akibat dari ucapan. Walau begitu sengkuni berhasil menjadi patih kerajaan astina menggantikan gondomono dan menghancurkan astina secara pelan-pelan.

Gondomono

Gondomono yang merasa kecewa dengan prabu pandu kembali kekerajaannya yaitu kerajaan pancala.

Juru Bicara Jakarta : Stand Up Comedy Kelas Dunia Pandji Pragiwaksono

Juru bicara Jakarta, final show stand-up comedy dari seorang pandji pragiwaksono. Setelah berbulan-bulan tur menjelajahi 24 kota di 5 benua. Tiba lah ditempat terakhir dari semua perjalanan pandji tahun ini, puncak penutup rangkaian tur dunia, dan JAKARTA.. Kota terakhir yang di pilih untuk melakukan show penutup Juru Bicara World Tour.

Puncak show yang jadwalkan pada tanggal 10 Desember 2016 ini sejak awal kemunculan di daftar kota-kota tur juru bicara sudah di nanti oleh para penikmat stand up comedy dan para wongsoyudan (sebutan untuk pengemar karya pandji pragiwaksono).

Tidak heran tiket pre sale 1 yang di launching di situs wsydnshop.com situs penjualan resmi karya pandji pragiwaksono cepat ludes terjual. Seperti biasa khas seorang pandji penjualan tiket online di buka tepat jam pergantian hari tanggal 18 agustus 2016 jam 00.01. Para penikmat karya dan wongsoyudan saling berebut untuk bisa membeli di presale 1, dengan bonus khusus kartu prioritas untuk 1000 pembeli pertama. Presale 2 pun demikian sampai pembelian di sevel pun sold out dalam waktu yang cukup cepat.

Saya mungkin salah seorang wongsoyudan yang sudah menanti juru bicara jakarta sejak lama,saya pun mulai bersiap untuk memburu tiket, bergadang dan menunggu konfirmasi dari pihak wsydnshop cukup membuat berdebar apakah saya dapat tiket atau apakah saya berhasil masuk list prioritas?! tapi semua terbayar saat hari pertunjukan.

Tiket juru bicara jakarta
 - Pertunjukan Juru Bicara Jakarta - 

Juru Bicara Jakarta berlokasi di The Kasablanka Hall, akses menuju ke sana hari bisa saja cukup membuat emosi apalagi di weekend, ahh sudah lah balik ke saya pribadi lagi cuma bagaimana saya mengatur agar datang tepat waktu saja.
Tempat di adakannya juru bicara Jakarta
Open gate memang baru akan di mulai pukul 18.00 WIB tapi antrian sudah mengular di tiap pintu masuk kelas yang di sediakan. Para penonton seolah tidak mau tertinggal untuk bisa mendapat tempat duduk yang strategis, tidak heran karena saya juga salah satu dari mereka yang telah menunggu ini sejak berbulan-bulan lalu.
Antrian di salah satu pintu masuk 
Open gate pun tiba,kami mulai masuk ke dalam, jadwal show masih terhitung lama, cukup banyak aktivitas yang dapat dilakukan penonton sebelum show dimulai. Apalagi dilokasi tersedia fasilitas yang cukup lengkap mulai dari toilet, mushola, stand marchandise sampai jasa daycare yang di sediakan, sepertinya pandji cukup memberi solusi untuk orang tua yang punya anak kecil tapi tidak memungkinkan membawa anak mereka kedalam.

Selama menunggu, lagu-lagu yang di putar untuk menemani suasana mendadak menjadi daftar list lagu yang sepertinya harus ada di playlist saya, lumayan jadi moodbooster.
Menunggu show di mulai
Tepat waktu, itu yang saya suka dari show pandji. Jam 19.30 WIB di buka dengan penampilan Coki Pardede yang membawa keresahan tentang dunia kematian berhasil membuka pemanasan tawa malam itu, dilanjutkan oleh Indra Jegel gelak tawa mulai riuh.

Setelah penampilan opener yang membuat tawa diawal. Tampak di layar gambaran proses Juru bicara yang telah di lalui pandji dan team selama ini sampai tiba show puncak di Jakarta. Pandji pun muncul di atas panggung dengan membawa identitas sebagai seorang juru bicara mulailah pertunjukan inti malam itu.

- Be a part of history Pandji Pragiwaksono -

Menatap penonton dan mic di tangan mulainya mengalir dari mulut pandji pembahasan yang menarik terjadi satu demi satu. Bagaimana coba ganja bisa legal di beberapa negara?! Beli di apotek lagi? kenapa juga mendadak daun bungkus papua di bawa-bawa. Dan hmm.. saya rasa beberapa pria langsung browsing selepas pertunjukan. 

Pengalaman di lift bersama seorang nenek di shanghai yang mendebarkan, culture yang unik di negara yang di singgahi selama tour jubir tidak lepas dari materi pandji. Bukan itu aja, kita diajak untuk mempelajari habitat satwa, yaa.. pandji menyebut diri nya jubir satwa juga. Kebiasaan gajah yang cukup memberikan gambaran kenapa bisa terjadi gajah mengamuk di pemukiman warga, keresahan tentang habitat owa jawa yang hampir punah. Dan Bagaimana perasaan hewan sirkus dan lainnya. 

Pandji cukup berani juga untuk membahas topik rating yang membuat penonton sedikit banyak tahu apa yang terjadi di dunia pertelevisian. Menjawab rasa penasaran kita bagaimana caranya klaim rating acara bisa ada. Acara talkshow yang pernah di bawa oleh pandji yang umurnya tidak lama karena balik lagi ke rating. Kekonyolan atas nama sensor yang kadang tidak pada tempatnya. 

Ajakkan berkarya terus didengungkan oleh pandji. Kata-kata yang cukup membekas di memory saya "sedikit beda, lebih baik daripada sedikit lebih baik". 

Keresahan, ajakan berpikir dan bertindak dibahas habis-habisan oleh pandji, materi yang di lemparkan cukup sensitif dan berat, tapi pandji mengemasnya cukup unik tiap materi yang jelaskan melalui joke yang mengundang tawa dan anggukan ooo jadi ini.. (kira-kira begitu). 

Label penonton di atas usia 15 tahun memang di taruh di Jubir Jakarta. Beberapa menyerempet ke pembahasan yang memerlukan kedewasaan berpikir dan mencerna dari tiap materi dan joke yang di lempar pandji. 

Sekitar 2,5 jam saya dan para penonton di permainkan rasa, emosi dan ekspresi oleh pandji, senang, sedih, penasaran, kaget,tawa dan haru semua jadi satu malam itu. 

Tiba lah closing bit, serentak seisi the kasablanka hall berdiri memberi standing ovation dan Seolah tidak mau duduk kembali saya yang penonton lainnya seakan terus memberi ucapan selamat dan terima kasih atas petunjukan pandji malam itu. 

Lagu selamanya Indonesia dari twentyfirst night, Mengiringi selebrasi akhir juru bicara Jakarta. Terlihat bagaimana pandji larut dalam suasana bersama kami para penonton.

Di tutup dengan epilog, Pandji berterima kasih kepada pihak- pihak yang membantunya sampai terwujudnya juru bicara world tour. Walau ada sponsor yang memutuskan tidak kerjasama lagi di awal-awal tour. Tapi show must go on, Juru Bicara World Tour tetap dilakukan dengan rasa yakin dan percaya.

Samangat, percaya dan kerja keras, begitu saya melihat bagaimana proses yang dilalui pandji dan team untuk juru bicara would tour. Pengalaman yang di bagi melalui cerita pandji, dokumentasi gambar dan di akhiri dengan puncak standing Ovation

Rasa kepuasan tiap orang mungkin berbeda, saya pribadi puas dengan pertunjukan Pandji malam itu di Juru Bicara Jakarta. Menjadi bagian saksi sejarah yang di buat pandji dalam stand up Comedy melalui Juru Bicara World Tour.

Mungkin tulisan saya di atas sedikit banyak menunjukan ke-wongsoyudan-an saya. Mengikuti stand up comedy pandji sejak lama sampai Juru Bicara Jakarta cukup menjadi alasan saya akan terus menanti karya-karya pandji selanjutnya. 


Terima kasih.