Dieng : Pesona Negeri Atas Awan Yang Menggoda

Dieng.. Suatu daerah yang terletak perbatasan antara Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah ini telah lama mengusik pikiran saya.Tempat dengan Objek Wisata terbilang lengkap: Candi, Telaga, Kawah, Museum, Taman dan Keindahan Alam terdapat di daerah ini. Tempat dimana sering diilustrasikan sebagai negeri di atas awan, negeri para dewa, dan tempat dimana kebudayaan dan mitologi berjalan bersama kehidupan masyarakatnya. Terdengar Eksotis bukan?!

Perjalanan saya kali ini, berhasil membawa saya ke negeri para dewa ini. Masih bersama teman bertualang saya (erva dan ubay), Kami bertualang kedataran tinggi dieng dengan berdasarkan informasi yang kami kumpulkan dari sana sini dan bertanya kepada orang-orang di jalan... lucu juga jika di ingat... Niat yang luar biasa agar bisa merasakan keindahan Dieng..

Jalur untuk kedieng

- Rute Percobaan Awal Kami ke Dieng  -

Kami berangkat dari Jakarta menuju Yogyakarta. Untuk sampai kedieng kami menggunakan angkutan umum beberapa kali dan jarak tempuh Yogyakarta - Dieng cukup lama juga saat itu kami menempuh sekitar kurang lebih 5 jam. Dari terminal  Jombor  (Yogyakarta) kami memulai perjalanan dengan bis ke Magelang.  Menurut orang di terminal jika kearah magelang kendaran ke wonosobo lebih banyak di banding rute lain
(Catatan saya : disini awal kami mulai kepo terhadap orang-orang di terminal buat nanya arah ke dieng, dan terima kasih buat para Supir di terminal jombor yang dengan ramah memberitahukan rute kepada kami.. ^_^)

Sampai Magelang ternyata bis ke wonosobo banyak yang disana dan kami melanjutkan perjalanan ke wonosobo dengan mengunakan bis tersebut
(Catatan Saya : Rute bis tertulis hampir di semua kendaran umum di sana jadi tidak perlu khawatir tapi memang harus bertanya untuk memastikan saja apalagi kami bukan orang sana )

Bis  berhenti di Terminal Wonosobo ternyata kami masih harus Ehem... melanjutkan perjalanan dengan sejenis Kopaja ke arah dieng. Sempat bingung juga sudah di wonosobo tapi dieng nya masih jauh kah? dan lagi-lagi warga di sana sangat baik untuk memberitahukan rute selanjutnya.. ^_^

Dari angkutan tersebut kami di sarankan untuk turun di Rumah Sakit Umum Wonosobo (Kalau saya tidak salah..) di sana sudah menunggu sejenis mininus elf untuk ke dataran tinggi dieng..

- Rute Lain ke Dieng -

Lain waktu saya pergi kembali ke dieng mengunakan jalur yang berbeda, kali ini saya berangkat dari Jakarta menuju stasiun Puwekerto. Dari stasiun kereta api puwokerto, terdapat angkutan umum sejenis angkot (warna merah ) menuju ke terminal puwekerto. Sampai di terminal puwekerto sudah menunggu kendaraan langsung ke Wonosobo.

Terminal Bis Puwekerto
Selama Perjalanan hawa dingin mulai menggelitik tubuh kami, tanda selamat datang dari negeri para dewa ini. Jalur yang kami lewati mulai menanjak dan sampai akhirnya saya di suguhkan pemandangan menakjubkan dari balik jendela kendaraan..

Pemandangan sepanjang wilayah dieng
Semakin Keatas Semakin Menembus Awan
Selamat Datang Di Dieng Plateau
Petualangan di Mulai

Panduan yang kami ikuti dimana harus turun adalah di pertigaan hotel Bu Djono, Patokan ini sangat mudah di temui soalnya jarak jalanan dieng tidak terlalu besar dan hotel bu djono berada persis di ujung pertigaan tersebut.

Patokan Kami turun di Dieng
Saat sampai  didataran tingi dieng sudah menjelang sore hari, kami pun mencari penginapan. Homestay Kalingga Dieng menjadi tempat tinggal kami selama di Dieng kala itu.


Ibu sugeng adalah warga dieng yang akan menemani kami selama di sana, Misi melihat Golden Sunrise yang terkenal menjadi salah satu tujuan kami di dieng, Jam 3 dini hari waktu yang di sepakati oleh kami dan bu sugeng untuk menanjak sinkunir.

Tantangan dimulai disini, saya termasuk orang yang tidak masalah bangun jam berapa saja saat traveling malah cenderung bangun tetap pagi, bagi saya jika traveling di habiskan dengan tidur kok sayang ya waktu di buang untuk tidur.

Tantangan yang saya maksud disini adalah air di dataran tinggi dieng = air yang berada di dalam kulkas.. Brr... dingin nya menusuk tulang.. Penginapan Kami memang ada fasilitas hot water tapi kadang lebih enak mengambil air di bak pake gayung lebih mudah, nah.. Disini lah air dingin dieng yang dimaksud..

Begitu membuka teras penginapan untuk merasakan dini hari didieng, tidak ada 5 menit saya tutup kembali, Udara dieng dini hari itu membuat saya mengerti "ooo jadi ini alasan kenapa air di kamar mandi bisa sampai begitu dingin".

 Langit masih gelap saat kami tiba di sinkunir, kami mulai mendaki untuk sampai kepuncak sinkunir, Jalur mendaki lumayan mudah dilewati, terdapat tangga tanah yang mungkin di maksud untuk para pendaki pemula mencapai sinkunir. Sepanjang pendakian beberapa kali kami berpapasan dengan para wisatawan asing yang ingin melihat sunrise juga. Langit mulai menampakan sinar redup ketika kami sampai di puncak sinkunir, ternyata disana telah banyak orang yang menanti golden sunrise sinkunir.

Perubahan langit di puncak sinkunir yang membiaskan warna-warna redup di iringi pantulan sinar di beberapa titik awan bisa kami rasakan. Saat itu kami menyadari Mentari pagi mulai keluar dari balik awan


Langit puncak sinkunir sebelum mentari terbit
Perlahan warna langit berubah mulai membiaskan cahaya mentari
Mentari mulai menampakan diri di balik gunung sindoro
Mentari telah terbit sempurna, Selamat Datang pagi....
Pemandangan yang sangat indah tercipta jelas dimata saya.. hal yang sama mungkin di rasakan oleh teman-teman yang ikut menyaksikan keindahan tak terlukiskan dari proses kemunculan matahari saat itu..

Objek Wisata, Budaya, Mitologi Dan Keindahan Alam Dieng

Puas menikmati keindahan tak tergambarkan dari Golden sunrise Sinkunir, Dieng. kami melanjutkan pertualangan menjelajahi beberapa tempat wisata di dieng, antara lain :

-  Kawah Sikidang -

Sekilas Tentang kawah sikidang : konon terbentuk dari upaya Raja Kidang Garungan yang ingin meminang Ratu Shinta Dewi,dengan syarat dari ratu shinta agar raja kidang membuatkan sumur, ketika sedang membuat sumur raja sinkidang di kubur oleh ratu shinta dewi dalam sumur buatannya, Kawah sikidang terbentuk dari amarah raja sikidang saat berupaya keluar dari dalam tanah, raja kidang mengutuk ratu dan keturunanya akan berambut gembel

Kawah Sikidang

 -Telaga Warna -

Tidak Jauh dari kawah sikidang terdapat objek wisata budaya lainnya yaitu Telaga Warna, Dalam Areal telaga Warna ini terdapat beberapa peninggalan

Peta  Objek Wisata  Telaga Warna

Petunjuk di kawasan Telaga Warna
Taman di Kawasan Telaga
Telaga Warna 


Telaga Warna
Sekilas Tentang Telaga Warna : Telaga Warna konon terbentuk dari legenda Cincin bangsawan yang terjatuh dalam telaga, sehingga membiaskan Warna-warna indah.Versi lain legenda telaga warna dieng adalah tempat dimana bidadari mandi di bumi. Di luar dari legenda-Legenda tersebut telaga warna memiliki warna yang berubah ubah, kadang berwarna hijau, biru atau kuning tergantung kapan kita melihatnya, dan di pengaruhi oleh cuaca dan pantulan matahari .



















Patung Patih Gajah Mada di depan Batu tulis , Kawasan Telaga Warna

Sekilas Tentang Patung Patih Gajah Mada
: Patung Patih Gajah Mada  ini sebenarnya terletak di depan Batu tulis, Batu tulis tersebut di percaya jika orang tua ingin anaknya lancar dalam belajar dapat berdoa di sini.


Goa Semar Di Kawasan Telaga Warna
Sekilas Tantang Goa Semar : Goa ini di tutupi dengan pagar Besi, jika kita melihat kedalam Goa melalui celah pagar, Terdapat tempat untuk bersemedi atau bertapa, Konon goa ini sering di Gunakan untuk pertapaan raja dan pada waktu-waktu tertentu digunakan oleh orang-orang untuk bertapa, goa ini dijaga oleh Eyang Semar sehingga di namakan Goa Semar.

Goa Pengantin Di Kawasan Telaga Warna

Sekilas Tentang Goa Pengantin : Goa Pengantin Di Kawasan Telaga Warna Dieng ini, di percaya dapat memudahkan dalam urusan jodoh dan percintaan, Goa ini hanya sebatas pada bibir goa saja, tidak dalam seperti goa lainnya.

Goa Sumur Di Kawasan Telaga Warna

Sekilas Tentang Goa Sumur
: Goa Sumur terdapat kolam kecil yang berisi air jernih, yang biasanya masih digunakan untuk bagian dari acara upacara umat hindu, dan konon kolam ini di jaga oleh eyang kumulosari, air dari kolam sumur ini di percaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit.

Telaga Pengilon
Sekilas Tentang Telaga Pengilon : Telaga Pengilon terletak masih di kawasan Telaga Warna, jalan untuk sampai ke telaga ini melewati rumput yang tinggi, Telaga pengilon sering di sebut juga Telaga Cermin hati, karena konon jika kita ingin mengetahui asli isi hati seseorang / diri sendiri kita bisa melihat diri kita pada pantulan air telaga, jika wajah kita pada pantulan air berwajah Cantik atau Tampan sifat orang itu baik, sebaliknya jika pantulan wajah buruk (walau wajah cantik atau tampan) menandakan sifat orang tersebut tidak terlalu bagus dalam kehidupan, pantulan tersebut gunanya agar kita dapat merenungkan dan mengintropeksi diri sendiri.

- Bukit Batu Pandang. Ratapan Angin -

Tempat terindah menikmati Telaga warna dan telaga pengilon ada di bukit ini, terletak di satu kawasan dengan Dieng Plateu Theater. Pemandangan yang indah ini sayang jika di lewatkan tanpa berfoto untuk kenangan.


Menikmati Keindahan Telaga Warna dan Pengilon Dari Bukit Pandang

Menikmati Keindahan Telaga Warna dan Pengilon Dari Bukit Pandang


- Komplek Candi Arjuna -

Wisata Budaya selanjutnya adalah percandian, nama Candi yang terdapat dalam komplek Candi arjuna tidak lepas dari cerita pewayangan atau mitologi dari Cerita Mahabharata dan Pandawa.

Candi Arjuna ; Candi Srikandi; Candi Sembadra

Candi Gatot Kaca, Terletak bagian depan (terpisah ) dari Candi Arjuna
Candi Satyaki, Terletak dibagian samping (terpisah ) dari candi Arjuna
- Museum Kailasa -

Museum Kailasa terletak di depan Komplek Candi Arjuna, di museum ini ada 2 bangunan : Bangunan Depan berisi arca-arca dari Candi antara lain arca kala, arca dewa ganesha, dan Lainnya

Bangunan utama Museum Kailasa Berisi : Batu-Batu dari Kawasan dieng, ruangan untuk menonton film tentang dieng, Berbagai prasati terpajang di museum ini dan peninggalan lainnya.

Museum Kailasa
- Taman Bunga Museum Kailasa -

Taman yang terletak di belakang musuem Kailasa dapat dengan mudah di kunjungi, terdapat tangga menanjak keatas bukit, pemandangan dari Taman ini sangat indah, di penuhi bunga-bunga, dan terdapat beberapa Gazebo untuk menikmati keindahan alam dieng dan Komplek Candi arjuna di kejauhan, waktu yang pas adalah saat sore hari, dimana udara sejuk dan angin semilir menerpa tubuh.

Taman Di belakang Museum Kailasa

- Kawah Seleri -

Sekilas Tentang Kawah Seleri  : air / lahar kawah seleri mirip dengan air cucian beras (leri) di ceritakan dulu terdapat nenek sihir yang sakti, beliau hendak bersemedi guna mendalam ilmunya sambil membawa air cucian beras (untuk menyiram jika ada yang menggangunya akan binasa) namun dalam perjalanan nenek sihir itu terantuk batu dan air yang dibawanya jatuh ke bawah gunung dan menjadi kawah

Kawah Seleri

- Sumur Jalatunda -

Sekilas Tentang Sumur Jalatunda : Sumur ini, konon jika kita berhasil melempar Batu pada dinding Sumur (untuk Laki-laki) dan Tengah-tengah sumur (Untuk Perempuan) segala keinginan kita akan terkabul, di balik hal tersebut, Sumur jalatunda menyimpan cerita terbentuknya cukup banyak versi antara lain : Sumur Jalatunda adalah sumur dimana bekas injakan kaki Bima (Pandawa Lima) yang waktu itu sedang murka. Lainnya Sumur Jalatunda merupakan Pintu penghubung dengan dunia lapis lain. Cerita Lainnya Sumur Jalatunda adalah tempat dimana dahulu ada Putri yang menyembah ular, dimana Sumur jalatunda adalah tempat dimana putri itu menengelamkan korbannya.

Sumur Jalatunda
- Kawah Candradimuka -

Sekilas Tentang Kawah Candradimuka : Kawah dari Candradimuka tidak lepas dari tokoh Gatot kaca (anak dari Wrekudara (Bima) dan arimbi) Kawah Candradimuka konon adalah tempat gatot kaca bersemedi / di rebus supaya menjadi kuat dimana ketika keluar dari kawah candradimuka Gatot kaca mendapat otot kawat dan tulang besi

Kawah Candradimuka Tampak dari dekat
- Telaga Merdada -

Sekilas Tentang Kawah Merdada : Telaga Terluas di dataran Dieng dan di gunakan oleh petani sekitar untuk perairan kebun atau sawah

 
Telaga Merdada

- Mata Air Tuk Bima Lukar - 

Sekilas Tentang Tuk Bima Lukar : Tuk Bima Lukar Merupakan Semacam Tempat Pemandian alam yang mata airnya dari sungai serayu, jika kita mandi atau mebasuh muka dengan air ini konon akan awet muda.. (Aamiin ^_^b )

Mencoba Air Tuk Bima Lukar.. Kali aja...... Hmmm...

Perjalanan mengelilingi Objek Wisata, Budaya Dan Keindahan alam dieng kali ini selesai, karena terbatasnya waktu berkunjung kedieng belum semua tempat saya datangi, mungkin next trip bisa membawa saya kembali ke dieng untuk menjelajahi Seluruh kawasan di sana.

Sisi Menarik Lain Dari Dieng 


Di luar Objek Wisata yang lengkap, perjalanan kali ini saya di suguhkan beberapa pengalaman dan pengamatan menarik tentang dieng, apa saja ?

- Pagi Hari  Dan Sore Hari di dieng -

Pagi hari adalah waktu paling menarik jika saya traveling kesuatu daerah,dimana suasana dan kegiatan warga sekitar di mulai saat pagi.

Pemandangan Pagi hari di teras Homestay, udara pagi dieng sejuk banget
Ade-Ade Kecil Dieng mulai berangkat ke sekolah sambil bercerita riang, terdengar dari teras Homestay, Canda tawa Mereka.. so cute...
Para penduduk mulai keluar dari Rumah untuk beraktifitas dan jalanan belum ada kendaraan besar seperti mobil yang lewat.. Damai ngeliatnya ^_^
Sore Hari, Para Bapak pulang dari kegiatan bertani.


- Sarung Sebagai Pelengkap Pakaian -

Yap.. Dieng terkenal dengan udaranya yang dingin. Banyak warga baik wanita dan pria memang selalu memakai pakaian tebal, namun ada yang menarik dimana beberapa warga memakai sarung yang di lilitkan di pundak mereka, jika udara semakin dingin mereka akan memakainya untuk "kemulan"

Catatan Prina : ga dapet foto pas keliling dieng lupa moto mereka pas sarungan Hiks :(

- Pemandangan Alam Dieng -

Selain Objek Wisata, pemandangan alam dieng sayang jika di lewatkan, Sepanjang jalan kearah objek wisata saya di suguhkan pemandangan alam, gunung, bukit, dan persawahan yang indah, Beberpa kali Kami turun dari kendaraan hanya untuk sekedar menikmati pemandangan ini.

Pemandangan Alam Dieng

Pemandangan Alam Dieng
- Oleh-oleh Dieng -

Beberapa makanan dan minuman dapat di bawa sebagai oleh-oleh dieng : yang terkenal adalah Manisan Carica dan Minuman Purwaceng

Manisan Carica Merupakan Manisan yang di buat dari Buah carica, buah carica sendiri bentuknya seperti pepaya kecil tapi bukan pepaya

Purwaceng adalah minuman yang di olah dari tanaman yang hanya tumbuh di dataran dieng, Purwaceng di gunakan untuk mnghangatkan badan dan.. ehemmm,, menambah keperkasaan pria.

Oleh - Oleh Dieng
Selain Carica dan Purwaceng Beberapa toko oleh-oleh di dieng menjual beraneka cemilan dari produk pertanian dieng.

oleh-oleh Dieng

 - Gerbang Masuk Kawasan Dieng Plateau Yang Menggoda -

Gerbang Masuk yang menyambut para petualang yang terletak di jalan raya wobosono ini, entah bagaimana sering dijadikan tempat berfoto tanda mereka telah menginjakkan kaki di Dieng, Yaaa.. termasuk kami..
 Cerita di balik foto adalah "jangan coba-coba di lakukan ya"  bahaya.. kami berfoto saat menjelang malam hari volume kendaran sudah sepi tapi sekali lagi "Dont Try"


Membulatkan Tekad.. hayooooo
yak... akhirnya.... Chese,,,

Foto Selesai Dan... Lariiiiii ke pinggir...Dont Try..
- Cerita kadang di dapat dari obrolan -

Kebiasaan saya jika pergi Traveling kesuatu tempat rasanya kalo tidak kepo ngobrol sama warga sekitar rasanya kurang Sipp..  Ngobrol "Ngalor ngidul" bareng warga menyenangkan.. nah.. cerita-cerita dari tempat yang kita kunjungi lebih banyak di dapat dari obrolan tersebut. Dan sekaligus menambah kenalan ^^
Saya sedang asik mendengarkan cerita dari bu sugeng


Dieng merupakan tempat yang menggoda bagi saya. ada saja alasan saya untuk kembali lagi ke dieng, Tahun 2014 ini saya berhasil mengikuti acara tahunan Dieng Culture Festival yang bagi saya pribadi yang sangat menyukai sejarah dan budaya tidak akan saya lewatkan, Cerita petualangan saya selanjutnya di Dieng Culture Festival 2014 akan saya ceritakan lewat tulisan selanjutnya..

Akhir kata, saya akan kembali menikmati dieng di lain waktu, masih banyak objek wisata dieng yang belum saya jelajahi, keindahan alam, Keramahan warga serta dinginnya dieng membuat saya rindu.

Salam

- Prina -

0 Responses

Posting Komentar