Story Of Nadine : Jawaban Waktu

Nadine Menatap Kalender di sudut meja kamar, mata indah nadine tidak lepas dari tanggal hari ini

"Ternyata hari ini ya?! hebat juga bisa lewat 1 tahun" terdengar nadine sedikit berbisik

Hari ini, di tanggal ini tepat satu tahun lalu dimana dunia nadine jungkir balik, ketika juna memutuskan pergi dari kehidupan nadine. Nadine tidak ingin mengingat kembali apa yang telah terjadi saat dunia nadine jungkir balik. Tetapi semua seakan memaksa keluar dari ingatan nadine saat ini,


-Kehampaan-

Melarikan diri dari rutinitas sedikit membuat nadine berhasil melupakan rasa kehilangan sosok juna. Keindahan Pulau Dewata di pilih nadine untuk menghanyutkan rasa sakit nya. Tetapi semua kembali ketika masa berlibur itu berakhir.

"Selamat datang Nadine.. Selamat datang kembali di kenyataan" ucapan itu seakan menggema di telinga saat pesawat mendarat di bandara Soekarno hatta.

Nadine berjalan santai dan cenderung malas menuruni pesawat. ketika mendadak Handphone nadine berbunyi dan membuyarkan lamunanya.

"Nadine udah sampai mana, gw tunggu di tempat penjemputan ya.. Jangan lama-lama gw mau jadi orang pertama yang milih oleh-oleh bali dari lo" tanpa membiarkan nadine menjawab telp itu pun di tutup

"Oleh-oleh?! pede amat gw bawa oleh-oleh" ucapan nadine sambil tersenyum menatap layar hp nya,

Penelpon itu adalah Maya, Sahabat nadine dari zaman nadine kuliah, lebih tepatnya senior nadine saat kuliah dulu. Maya adalah orang yang mengetahui cerita-cerita dalam hidup nadine.

"Nadineeee..!! " suara yang tidak asing bagi nadine, terlihat maya berlari kearah nadine
" Woi malu kak, teriak-teriak.. Langsung aja yuk.. Gw tau kak apa yang kak maya mau. nih " kata nadine sambil mengacungkan godie bag ke arah maya.

Dalam mobil di perjalanan pulang ke rumah ,nadine di cecar pertanyaan dari maya. Maya merasa khawatir dengan keadaan nadine, nadine tidak berubah sama sekali masih terlihat kosong dimata maya.

" Lo masih belum bisa move on ? Pasir Pantai Bali ga bisa ngapus kegundahan lo?" maya bertanya

" entahlah kak. bodoh memang tapi semua ada waktunya, saat ini gw masih bisa merasakan sakit karena ulah juna, dunia gw jungkir balik, apalagi kalo inget kejadian itu cukup mengguncang nyokap dan bokap gw, Rasanya wow aja disini " jawab Nadine sambil menunjuk jantungnya.

" sekarang silakan aja, puas-puasin lo nangis.. Sampai lo cape.. abis itu lo harus liat kedepan.. lo itu kuat nadine. " ucap maya

Sambil memandang keluar jendela mobil nadine mengingat kembali bagaimana para teman dan sahabat membantu nadine untuk bangkit. Mereka seakan kompak saat mengeluarkan petuah-petuah dan kata-kata sekelas motivator handal atau tak jarang pula mereka bertingkah lucu yang membuat nadi tertawa.


-Pertemuan dengan Jawaban-

 Seiringnya waktu berjalan, Nadine berhasil mengerem kebiasannya mencari tau keadaan juna di media sosial. Tekad untuk bangkit tersemat dalam hati nadine Tapi nadine tidak mau menghapus akun pertemanan antara dia dan juna di media sosial meskipun desakan dari para sabahatnya untuk nadine menghapus semua kontak juna dari hidup nadine. Sampai suatu ketika Tweet-tweet juna muncul di timeline nadine dengan hal-hal berbahagia.

Juna ternyata tengah berbahagia, dia telah memiliki kekasih baru, seseorang wanita yang namanya tidak asing bagi nadine, Wanita itu beberapa tahun lalu adalah teman komunitas mereka yang berada di lain kota di indonesia. Juna tengah menjalani LDR (Long Distance Relationship) dengan wanita itu.

Tangan nadine mengepal tanpa dia sadari, nadine tidak tau lagi perasaan apa yang tengah dia rasakan. Masih Jelas di ingatan nadine bagaimana ucapan juna saat pertemuan terakhir mereka, 

" Nadine maafkan aku, aku tidak kuasa untuk mempertahankan hubungan ini, aku kenal ayahku, dia tidak menyetujui hubungan kita, aku hancur nadine, aku tidak percaya lagi dengan cinta, butuh waktu lama untuk aku sembuh dari luka ini" ucapan juna terngiang di benak nadine

Nadine menjatuh tubuhnya di tempat tidur sambil memandang langit-langit, di ambilnya handphone dan mengetik pesan untuk maya  " kak besok kita ngopi ya, ada yang pengen gw curhatin"

Keesokan harinya sambil menikmati sore hari di daerah kemang. Sambil menyeruput secangkir Vanila late, maya menatap nadine tajam terlihat jelas maya marah dengan cerita nadine

"jadi dia uda punya cewe lain? beda kota juga? LDRan juga? bokapnya setuju ga? lo udahan sama dia trus dia jadian ga lama dari peristiwa itu? nadine lo pikir alesan bokapnya ga setuju dan harta beneran ga sih?" pertanyaan maya membabi buta 

"Jawabannya cuma satu rasa kak, Sakit hati gw kak. Nyokap, bokap uda sayang banget sama dia, masalah alesan dia bokapnya, gw ga mau ngebahas, dari awal gw bukan marah karena bokapnya setuju atau ga? gw marah dan kecewa karena dia ga mau mempertahanin dan berjuang sama gw, lima tahun itu ga sebentar lho kak, gw sedikit ngerasa jadi manusia bodoh aja" jawab nadine

Kenyataan itu terjadi begitu saja, alasan kenapa mereka berpisah cukup bertolak belakang dengan keadaan saat ini. Ketidaksetujuan ayah juna setelah hampir 5 tahun mereka bersama menjadi alasan kuat, kenapa harus sampai 5 tahun? disaat keluarga juna mengetahui dari awal hubungan mereka.

Nadine masih membela juna ketika para sabahatnya membuat analisa yang hampir 100% kompak " nadine, bokapnya alesan juna doang kali buat nyari yang lain "

Selama beberapa hari nadine merenung tentang berita ini. Masih terasa mimpi, juna yang sekarang seperti bukan juna yang dikenal nadine dulu, Juna yang pantang menyakiti wanita, bahkan saat kuliah juna pernah memukul pria pacar sahabat wanitanya ketika sabahat  wanitanya di permainkan dan dibuat menangis oleh pria itu.

Tapi semua ada hikmahnya nadine tidak terlalu ambil pusing dengan kejadian baru-baru ini. Semua telah terjadi,  tidak ada yang bisa di rubah, hanya terasa menyesakkan di hati nadine, nadine bersyukur dengan kenyataan ini setidaknya sedikit lega, ada jawaban tentang hal-hal yang mengganjal hati nadine selama ini.. Pertanyaan "apa yang tengah terjadi dan apa yang akan terjadi saat juna memutuskan meninggalkan nadine?" entah jawaban itu sesuai dengan versi juna atau tidak. 

Nadine hanya berdoa yang terbaik buat juna, karena mereka telah memiliki kehidupan yang masih terus harus mereka lewati. Jalan takdir manusia masih menjadi misteri. 

Nadine belajar banyak dari kejadian selama ini..ketika kita di hadapkan dalam berbagai pertanyan tentang kehidupan apa yang sedang terjadi, apa yang akan terjadi dan kenapa bisa terjadi? kita hanya harus bersabar untuk menemukan jawabannya karena jawaban itu akan muncul dengan bantuan waktu, Jawaban yang di berikan adalah Jawaban Waktu kita siap, Siap untuk mengetahui apa yang terjadi.


-Tanggal hari ini-

"setahun ya? terima kasih tuhan aku masih bisa melihat matahari hari ini, setidaknya aku bangga aja selama lima tahun aku menjalin hubungan dengan seseorang walaupun harus berakhir , tapi aku berhasil setia sama satu pasangan saja" terluncur ucapan nadine sambil tersenyum saat dia melingkari dan seperti menulis sesuatu pada tanggal hari ini

 Diambilnya tas dan berjalan keluar. maya telah menunggu di mobilnya untuk mengajak pergi nadine menikmati kegemaran mereka --> Stand Up Comedy.
  
Mentari senja memasuki kamar nadine, sinar senja membiaskan pantulan redup pada kalender di sudut kamar nadine, sebuah tulisan yang nadine goreskan pada satu tanggal.

" Selamat datang Nadine yang baru, siap untuk kisah baru :) " 






0 Responses

Posting Komentar