Mesin Waktu Itu bernama Museum Nasional

Rindu akan museum membuat ku mengunjungi kembali museum nasional atau yang sering di sebut "Museum Gajah". Walau hanya sesorang diri ke sana :'( hiks.. ya, gapapa lah. yang penting aku bisa menikmati suasana disana. Berjam-jam aku disana dari museum buka sekitar jam 8.00 Sampai jam tutup 17.00. hehehe :)

Ruangan pertama yang aku kunjungi adalah lantai 1 gedung baru di sini berisi kehidupan manusia Zaman Prasejarah. Replika keluarga manusia purba begitu mencolok dari ketika aku masuk ke ruangan ini. digambarkan keluarga manusia purba yang sedang bertahan hidup dengan memakan daging mentah hasil buruan. Selanjutnya terdapat replika " Goa Song Keplek" dalam Goa ini terdapat 2 rangka wanita dari era mesolithic dan dari ras mongolid yang di kuburkan bersama dengan spatula. Tulisan -tulisan pada ruangan ini menjelaskan secara detail penyebaran manusia purba di indonesia.
Ruangan Manusia Prasejarah

 Ada juga gambar Dr Eugene Dubois yaitu penemu manusia purba "Pithecanthropus Erectus" atau "Manusia kera yang berjalan tegak" yang terkenal itu, yang di temukan di desa trinil di Solo. Tetapi Kebanyakan ahli eropa tidak terima dengan temuan dobois sebagai fosil nenek moyang manusia. Dubois begitu kecewa sampai masa tuanya dia tidak mau lagi menganggap temuannya berhubungan dengan asal usul manusia bahkan sampai dia wafat. Sampai ketika dia wafat dunia ilmu pengetahuan baru mengakui bahwa "Pithecanthropus Erectus" adalah salah satu nenek moyang manusia.
Dr Eugene Dobois, Sang Penemu Nenek Moyang Manusia

Lanjut perjalanan ke lantai 2, disini berisi berbagai macam prasasti, alat transformasi, Barang-barang kebutuhan sehari-hari yang digunakan orang jaman dahulu. Prasasti di ruangan ini berisi prasasti asli yang menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi zaman dahulu, apakah itu cerita tentang pembangunan suatu bangunan atau peristiwa yang di lakukan raja zaman dahulu. Penulisan Prasasti mengunakan berbagai macam aksara kuno seperti Pra nagiri,aksara Pallawa,sangsekerta dan terdapat pula aksara arab. Memasuki dalam ruangnan ini terdapat juga alat-alat perkapalan yang menunjukan zaman dahulu nenek moyang kita adalah seorang pelaut yang berani mengarungi lautan dunia.
Raangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Tapi yang aku sebenarnya cari pada musuem nasional ini adalah sebuah Prasasti. Keberadaan Prasasti ini dimuseum nasional jakarta aku dapat ketika aku mengunjungi Candi prambanan yang cantik di Klaten, Sleman, Yogjakarta beberapa waktu lalu. Dalam komplek candi prambanan terdapat museum yang berisi sejarah tentang candi prambanan. Dalam kesempatan itu aku menyempatkan menonton Audio Visual yang menampikan dari awal sejarah pembuatan candi prambanan, pemugaran, peresmian dan cerita dibalik relief candi. Pada salah satu cerita dibahas terdapat sebuat prasasti yang menggambarkan pembuatan candi prambanan, dan sekarang prasasti tersebut disimpan di museum nasional Jakarta. ya...saat itu juga aku bertekad harus menemukan prasasti yang dimaksud..

Prassati yang konon memuat cerita pembuatan candi prambanan
 Prasasti itu dinamakan Prasasti Siwagraha, Berbahasa dan beraksara jawa kuno ini, berisi peresmian bangunan suci untuk dewa siwa yaitu Siwagraha dan Saiwalaya, juga berisi untaian terperinci mengenai komplek bangunan suci agama siwa yang menurut ahli adalah komplek candi prambanan. (angka tahun pada prasasti di perkirakan 778 Saka)

Replika Prassati Ciareuteun
Dari semua prasasti di tempat ini Prasati Ciareuteun paling menarik perhatian. Memang bukan prasasti asli tetapi hanya replika tatapi berukuran sama, Asli prasasti ini masih berada di tempatnya di daerah Sungai Ciareuteun Bogor. Prasasti ini ditulis dalam aksara pallawa sangsekerta berisi tentang pujian kepada raja Purnawarman yang telapak kakinya disamakan dengan tapak kaki dewa wisnu, terdapat juga gambat laba-laba dan tulisan ikal.

Perjalanan dilanjutkan pada gedung Arca yang terletak pada pintu masuk musuem disini kita disambut dengan stupa budha dalam beberapa posisi doa. Pada Ruangan ini terdapat berbagai Arca dewa dewi agama hindu dan stupa-stupa budha. Penempatan arca dan stupa tidak hanya pada ruangan saja tetapi sebagian di letakan pada halaman museum. Selain Arca dan Stupa pada tempat ini terdapat juta berbagai peninggalan berbahan batu seperti Sarkofagus, Tempat aliran air ukiran berbahan batu.. dan beberapa prasasti.

Koleksi Gedung Arca
Seperti ruangan lainnya pada Ruangan arca terdapat 1 (Satu ) koleksi yang cukup menarik perhatian yaitu Arca Tertinggi di musuem nasional dengan tinggi sekitar 414 cm di temukan di Padang roco, sungai langsat, sumatera barat. Patung ini dinamakan Bhairawa Budha yang di perkirakan perwujudan dari Adityawarman seorang bangsawan majapahit yang kemudian menjadi Raja Sumatera. Pengambaran Patung ini aga sedikit menyeramkan yaitu Bhairawa digambarkan bersifat ganas, memiliki taring, dan sangat besar seperti raksasa. Posisi Bhairawa  ini memiliki dua tangan. Tangan kiri memegang mangkuk berisi darah manusia dan tangan kanan membawa pisau belati.
Penggambaran Bhairawa membawa pisau konon untuk upacara ritual Matsya atau Mamsa. Mangkuk itu untuk menampung darah dalam upacara minum darah. Dibawah terdapat 8 tengkorak yang digambarkan lapangan mayat.

Patung Arca Bhairawa
Pada sandaran patung dan bawah patung, terdapat berkas pada kaki kirinya yang halus dan sisi dasar sebelah kiri arca yang berlubang sehingga tidak utuh lagi. Hal ini disebabkan saat di temukan hanya sebagian dari arca ini yang yang muncul dari dalam tanah. Masyarakat setempat tidak menyadari bahwa benda itu merupakan bagian dari arca. Bahkan mereka sering memanfaatkannya sebagai batu asah  untuk mengasah parang dan untuk menumbuk padi.

Ruang Nusantara
 Pada ruang nusantara ya.. sesuai namanya berisi koleksi-koleksi dari berbagai wilayah dinusantara. yang sangat kaya akan kebudayaan. misalnya pada ruangan jawa terdapat gamelan dan wayang orang jawa dalam posisi seolah olah sedang dilakukan pertunjukan wayang, terdapat pula Paspen ruang bersemayam dewi sri, pada rumah tradisional bangsawan jawa dulu selalu terdapat kamar khusus untuk menuja dewi sri, seperangkat tempat tidur, alat persembahan lain, pada muka ranjang terdapat patung sepasang pengantin jawa "Lara Blonyo" dan lampu Romyang yang selalu menyala. Pada Ruangan Bali terdapat gamelan bali dan juga replika pertempuran antara Barong (Kebaikan) melawan Rangda (Gambaran Calon Arang yang membawa kejahatan). Pada Wilayah lain dipamerkan Patung nenek moyang pada masyarakat tanimbar, maluku, dan kerajian atau ciri khas budaya masing masing daerah.

Ada satu ruangan di musuem nasional yang terletak di lantai 2 (Dua) Gedung arca yaitu ruang khasanah emas dan perak. Dalam ruangan ini pengunjung di larang memotret dan di jaga oleh beberapa petugas keamanan dan terdapat cctv. Pada ruangan ini di perlihatkan berbagai perhiasan emas; perunggu, perak bahkan beberapa terbuat dari batu berharga seperti berlian yang terdapat pada kalung, gelang, cincin, senjata, mahkota, bahkan beberapa terdapat perhiasan yang di gambarkan dipakai pada arca dewa-dewi. Dari semua itu koleksi Patung Siwa Mahadewa atau sering di sebut siwa bibir emas terlihat menarik. Patung setinggi 96 cm yang di temukan pada 1933 di sungai wadas,desa lawatan, kec adiwarna, tegal, Jawa tengah ini terbuat dari eams dan perak.

Jika mengunjungi Musuem Nasional pada weekend dipastikan tingkat pengunjung musuem yang banyak dari anak sekolah study tour, wisatawan asing sampai pengemar sejarah (Seperti aku misalnya.. hehehe ^_^ b ) datang menikmati sejarah. Saat aku kesana berbarengan dengan anak sekolah study tour dari TK, SD, SMP, SMA ada di sana.. suasana,, hmm,,, untuk anak TK dan SD namanya masih anak -anak mereka mejadikan musuem taman bermain lari sana lari sini, teriak-teriak.. ramee deh museum hari itu.. hehehe.. Yang paling bikin wow zaman sekarang anak sekolah bukan lagi mencatat tapi memotret objek... dan you know.. ada yang bawa kamera sekelas DSLR.. hayaaa... Mupeng abis... hahahaha...

Saat itu mungkin ada sekitar 300-400 anak :p
Jika kalo ke museum atau tempat sejarah dimana pun sebisa mungkin kita turut menjaga koleksi-koleksi disana terutama yang berbahan batu seperti arca dan stupa. Meskipun Arca dan stupa tidak dipagari sebisa mungkin kita tidak menyentuh dengan tangan kosong maksudnya tangan kita mengandung garam yang berasal dari keringat yang jika terkena batu bisa mengikis bentuk batu tersebut.

Kalo yang tau sejarah perwayangan melihat arca disana pasti paham tokoh yang di maksud dalam arca tersebut juga cerita -cerita di balik arca itu. Karena tulisan pada arca hanya inti nya saja tidak di jelaskan secara terperinci. Seperti Arca dengan tulisan perebutan air tirta amerta jika dalam perwayangan atau epos legenda air tirta amerta itu adalah air suci yang dapat membuat peminumnya abadi yang di sembunyikan dalam lautan susu yang di jaga oleh dewa berbentuk naga.

Ya...Finaly.. Museum adalah tempat harta karun suatu bangsa yang sangat berharga dan tidak ternilai oleh uang sekalipun. Banyak pelajaran yang dapat diambil.. dari museum. Di jamin kalo ke museum kita pasti mendapatkan pengetahuan. Kita bagai terlempar dalam mesin waktu ke tempat masa lalu.  Bukannya tokoh larry (Ben stiller) pada film Night at the musuem pernah berucap " Museum adalah tempat dimana sejarah kembali hidup".

Kalo mau baca artikel tulisan aku yang lebih pendek dan padat tentang museum nasional bisa klik disini ya.. itu tulisan aku di kompasiana.. ^^

Salam