Petemuan Nadine dan Arjuna terbilang unik.. Bagaimana tidak mereka bertemu saat Juna menjadi karyawan baru di tempat nadine bekerja. Dari perkenalan tersebut ternyata nadine dan juna satu almamater, hanya juna satu angkatan sebelum nadine dan juga beda fakultas dan jurusan.
Entah karena intensitas pertemuan mereka yang terbilang sering atau ada benang merah di hati mereka.,timbul rasa cinta satu sama lain. Ya.. mereka saling jatuh cinta.. mereka pun menjalani kehidupan sebagai sepasang kekasih. Suka duka mereka lewati bersama dengan saling memahami satu dan lain, ketika masalah datang mereka dapat menyelesaikan dengan tersenyum. Kelurga nadine sangat menyayangi juna sebagai anak mereka sendiri. Keluarga juna pun mengetahui hubungan mereka.
Kekompakan cinta nadine dan juna terlihat, semenjak juna berhenti dari tempat kerja yang dahulu bersama nadine. Juna tidak memiliki pekerjaan selama beberapa bulan, sampai akhirnya juna mendapat pekerjaan sebagai back office disalah satu bank tetapi status juna adalah outscourcing Satu tahun cukup bagi nadine untuk memutuskan berhenti dari pekerjaan dia dan menganggur beberapa lama sampai menemukan pekerjaan nadine sekarang. Sementara juna yang saat itu karena konfik internal tempat kerja juna mengalami pemberhentian
secara sepihak. lagi-lagi juna menganggur untuk waktu yang lumayan lama, Walupun dalam keadaan seperti itu mereka tetap saling bergandengan tangan mendukung satu sama lain. Dalam keadaan Bingung Juna belum juga mendapatkan pekerjaan, Kondisi lingkungan terhadap seseorang yang belum mempunyai pekerjaan sungguh membuat juna stress. Sampai akhirnya Rezeki menghampiri kelurga juna. pun memiliki usaha keluarga, dalam perusahaan itu juna menjadi orang yang bertanggung jawab dalam kelangsungan usaha tersebut.. Sedikit demi sedikit kehidupan juna membaik. Selama bertahun tahun ketika nadine dan juna pergi mereka selalu pasrah dengan cuaca.. ketika panas mereka akan kepanasan.. tidak jarang mereka mandi hujan ketika hujan turun.Ya,, nadine dan juna kemana-mana naik kendaraan umum, angkot berbagai wilayah di jakarta, Bis dengan berbagai jurusan, Kopaja, Metromini, Naik taksi ketika ada kondangan atau acara formal. Mereka menikmati hal itu. Perbedaan kota tempat tinggal Mereka pun tidak menghalangi hubungan mereka..
Sampai Suatu hari ketika ada acara pernikahan Salah satu teman juna. Seperti biasa jika tempat acara lebih dekat dari rumah juna, nadine tidak keberatan untuk menunggu juna di tempat dekat acara hal itu dilakukan nadine agar juna tidak capai atau efisensi waktu . Datang mobil pribadi berhenti di samping nadine dan membuka pintu.
"Nadine ayo masuk" ucap pria dalam mobil tersebut yang ternyata juna.
"Kamu bawa kendaraan sekarang" ucap nadine sembil memasang sabuk pengaman.
"ya.. alhamdulilah ada kendaraan sekarang" balas juna dengan tersenyum
Ya beritulah kehidupan juna berlahan membaik. perusahaan berkembang; liburan ke luar negeri; juna juga menempuh pendidikan S2 disalah satu universitas bergensi. Nadine ikut senang dengan keadaan juna sekarang, Tetapi bagi nadine,juna yang sekarang masih sama dengan juna yang dahulu pria yang tetap di cintai nadine dengan sepenuh jiwa. Tidak perduli bagaimana status sosial juna sekarang. Juna tetap juna yang di kenal nadine.
" Aku mau potong rambut niy" Nadine membuka percakapan suatu hari.
"Dimana? di mall daerah pusat mau" balas juna.
"Jauh amat, tapi aku belum kepernah kesana siy, ya uda kita kesana yuk" ucap nadine
Mereka pun pergi ke mall tersebut.. ada kejadian yang lucu disana.. ketika mereka membeli minuman, Nadine merasa ada kaki kecil lewat di telapak kaki nadine.. nadine baru tahu saat orang di sebelah nadine berteriak..
"Kyaaaa.. ada kecoa.. kaki gw di lewati" teriak cewe tersebut.
Nadine dan juna hanya bisa berpandangan sambil tertawa..
"Pertanda apa niy ya.. kaki aku di lewati binatang kecil di mall lagi" ucap nadine sambil tertawa mengingat peristiwa langka itu.
Juna tersenyum tidak menjawab
Seharian mereka berkeliling mall tersebut. Nadine selalu suka hangatnya tangan juna sehingga nadine tidak pernah bosan memegang telapak tangan juna.. nadine merasa aman di samping juna.
Saat hendak pulang dan menuju parkiran juna tampak murung, Entah kenapa saat itu hati nadine gelisah luar biasa yang belum pernah di rasakannya.
Saat didalam mobil. juna membuka percakapan
"Nadine.. aku sayang sekali sama kamu, aku sangat mencintai kamu" Ucap juna, entah kenapa ucapan sayang dan cinta juna kali ini dirasakan nadine sangat cemas. terlintas pikiran jelek dalam hati nadine.. nadine tidak menjawab pernyataan juga, nadine hanya mampu memandang juna dalam.
"Tapi kita tidak bisa meneruskan hubungan kita, ayahku tidak setuju dengan hubungan kita" lanjut juna,
Dunia nadine gelap seketika, nadine berusaha bangun dari mimpi menakutkan ini tapi ini bukan mimpi..
"Kenapa juna ? apa karena aku orang tidak punya? Aku beda dengan keluarga kamu juna? " kalimat itu muncul begitu saja dari bibir nadine tanpa nadine sadari. Juna hanya menunduk.
"Juna kita sudah 4 tahun hampir jalan 5 tahun, aku tidak perduli dengan materi, jika saat ini detik ini kamu tidak punya apa-apa aku tidak masalah, jika aku mengejar materi aku mungkin tidak sama kamu dari dulu dari kamu menganggur juna dari kita kemana-mana naik kendaran umum"
Protes nadine
"Ya nadine.. ayahku tidak setuju, dan aku tidak mau menjalani hubungan tanpa restu ayahku, ibuku tidak keberatan dengan hubungan kita, begitu juga adik ku, tapi kamu tau ayahku khan? dia keras, kita aku telah jelaskan kondisi hubungan kita dari aku tidak punya apa-apa. aku tidak mau kamu dan keluarga kamu terluka, maaf nadine aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini." ucap juna sambil berlinang air mata.
1 Jam penuh nadine berusaha meyakinkan juga tentang hubungan mereka, nadine mencoba menyelamatkan hubungan yang mereka bangun 4 tahun lebih. Juna melarang nadine menemui ayahnya, juna begitu khawatir jika nadine datang nadine akan terluka. Tapi juna tetap pada keputusannya tidak berubah,
Nadine tau ini sudah berakhir, selama bertahun-tahun hubungan mereka mereka berkomitmen tidak akan mengucapkan kata "perpisahan" ini pertama kalinya juna mengucapkan kata itu, dan dengan watak juna, nadine tahu juna serius.
Dunia nadine jungkir balik seketika, nadine tidak masuk kerja berhari -hari, Nadine terbaring lemah, orang tua nadine sangat terpukul dengan cerita nadine. terutama ibu nadine, ibu nadine menangis dan sedih luar biasa, Juna telah di anggap anak sendiri oleh ibu nadine. Ibu nadine sering berbicara dari hati kehati dengan juna, masalah juna,masalah lain, mereka seperti ibu dan anak layaknya
"Mama kehilangan 1 anak mama yang mama sayangi sama kaya anak mama lainnya, mama tidak perduli dengan satus juna jika juna mau.. juna cinta kamu.. mama tidak masalah juna hanya punya baju yang dia pakai" Ucap ibu Nadine sambil menangis
Kenapa harus menunggu sampai 4 tahun lebih hubungan, ayahnya tidak merestui, tiap minggu selama 4 tahun itu juna jalan bersama nadine dan keluarga juna tahu, bahkan nadine pernah ikut ke acara keluarga besar juna yang di hadiri seluruh keluarga dan sanak famili juna,? Kenapa juna tidak mau berjuang mempertahankan hubungan ini? apakah ada alasan logis tentang keputusan ini bukan tentang materi? Apakah juna punya impian lain dan keputusan ini harus diambil? Apakah karena juna masih menjalani S2 sehingga juna tidak berdaya?
Pertanyaan - pertanyaan bodoh itu terus mengeliat di pikiran nadine berbulan-bulan. Juna Tidak membalas telp dan SMS nadine. Nadine hanya tau kabar juna jika nadine sedang Online di jejaring sosial, ketika juna ngupdate status dan muncul di timeline nadine. Keluarga dan teman- teman nadine kehilangan sosok nadine yang ceria. Nadien seperti cangkang kosong.. Nadine bahkan siap untuk pergi ke psikiater atau ahli kejiwaan hanya untuk mendapatkan ketenangan jiwa dan penerimaan kejadian ini, Berbagai kesibukan tidak bisa menjauhkan Ingatan nadine dari peristiwa naas itu, umur nadine yang tidak muda lagi menambah beban tersendiri. Nadine seperti memakai topeng di hadapan dunia, nadine tersenyum, tertawa hanya di luar saja, hati nadine tidak bebentuk lagi saat ini. nadine masih mencintai juna dia tidak membenci juna sama sekali, dia hanya kecewa dengan juna kenapa juna tidak mau memperjuangkan hubungan mereka. Nadine masih berharap mereka bisa bersatu kembali.
Jiwa petualang nadine mengantarkan nadine berusaha lari dari kenyataan, nadine pergi berbagai tempat hanya untuk sekedar melupakan sosok juna tapi hasilnya nihil.. Suatu hari Nadine pergi ke Daerah Bali untuk menenangkan diri. Menikmati keindahan bali seorang diri. Mungkin pantai kuta bisa bosan melihat nadine seharian mematap laut, panas terik tidak di perdulikan nadine.
Berbekal sebuah buku nadine menulis surat untuk juna.
"Dear Arjuna,,
Hai.. kamu apa kabar? Kok Kita Putus silaturahmi ya. aku ga pernah membenci kamu kok juna, aku sampai saat ini masih menyimpan cinta aku ke kamu. Sampaikan salam aku ya buat ibu kamu, terutama adik perempuan kamu. aku merindukan jalan bareng sama dia,, aku sayang sekali sama dia aku dari dahulu pengen punya adik perempuan.. apa daya ku juna.. :)
aku selalu berdoa lho juna, semoga kamu bisa menggapai mimpi dan cita-cita kamu. hanya doa yang aku bisa panjatkan. semua pengorbanan kamu bisa terbayar dengan hasil yang manis.
Jika suatu saat nanti kamu merubah keputusan kamu, dan ingin kita bersama lagi kamu tau kok kemana mencari aku, meskipun jarak kita jauh kamu pasti bisa menemukan aku, Seperti Kugi yang menemukan kenaan dengan radar neptunusnya >>Perahu Kertas<< ... ^__^
Aku masih menunggu kamu juna, dengan rasa yang sama dan tidak berubah sedikut pun, aku tidak pernah membenci kamu , aku tidak marah sama kamu, aku hanya kecewa juna.. kenapa kita tidak bisa melewati ini bersama? aku yakin kamu punya alasan tersendiri yang mungkin sampai sekarang aku msih berusaha mencerna nya. Kamu tidak perlu khawatir dengan pandangan orang tua ku ke kamu, orang tua tidak akan bisa membenci anaknya. itu yang orang tua aku katakan untuk kamu. mereka masih mencintai kamu seperti anak kandung mereka sendiri, tidak perduli keadaan kamu, meskipun kamu tanpa harta, tanpa gelar, tanpa kendaraan pribadi, Kita bangun ini semua dari nol. Aku dan keluarga menerima kamu kembali dengan tangan terbuka dan pelukan hangat.
Mimpi yang berhasil dengan menyakiti orang lain itu bukan mimpi lagi juna.. Aku yakin dengan kamu,kamu pasti bisa menggapai impian dan cita-cita kamu dengan kaki kamu sendiri, dengan tangan kamu sendiri.. kamu bisa juna.. kamu mampu..
Jangan Pernah berpikir aku akan menerima keputusan kamu. aku masih berjuang untuk hal yang aku percayai. "Satu orang bermimpi itu mungkin impian tapi jika ada 2 orang bermimpi itu bisa jadi kenyataan".
Kamu ingat juna puisi Karya Kahlil Gibran?
Jangan kau kira cinta datang dari keakraban
yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah keterpautan jiwa dan
jika itu tak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan
tahun bahkan abad. - Kahlil Gibran -
Jangan menangis, Kekasihku. Janganlah menangis dan berbahagialah,
karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah
kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan
duka perpisahan. - Kahlil Gibran-
Ya aku menunggumu juna. walau dunia menertawakan kebodohan aku dengan keputusan ini. Omongan Menunggu adalah hal yang sia-sia tidak berlaku buat diriku. Aku cinta kamu dengan seluruh jiwa aku, kamu itu pegangan aku, cinta aku bukan cinta anak kecil kita sudah dewasa, kita bisa membedakan cinta biasa dan cinta sejati juna..
4 tahun lebih bukan waktu yang sebentar buat aku kenal watak kamu, aku tau jelas, 4 tahun lebih kita berhasil melewati seluruh rintangan cinta kita. kenapa 1 rintangan ini kamu menyerah tidak berdaya juna?
Arjuna kamu pernah ada di hati ku, bahkan kejadian naas itu aku tidak bisa membuat aku membenci kamu, aku masih memimpikan kamu sampai saat ini. kamu tetap sama seperti saat kita bertemu.
Salam Nadine
-Kuta 2013-
Nadine merobek surat curahan hati dia, di gulungnya surat tersebut, di masukan surat tersebut dalam botol yang di siapkan nadine di sebelah pasir tempat nadine duduk. Ditutup botol berisi surat tersebut dengan helaan napas panjang.. Nadine berjalan bertelanjang kaki menuju garis pantai kuta. di larungkannya botol berisi surat tersebut. Ombak pantai kuta yang terkenal indah dan tinggi membawa botol surat tersebut ke tengah laut lepas.
Nadine menatap botol tersebut dengan tersenyum.
Nadine tahu kemungkinan surat itu sampai kepada juna adalah suatu yang mustahil tapi setidaknya nadine telah mengutarakan isi hati terdalamnya di surat tersebut. Biarkan saja botol surat itu melintasi laut lepas. Mungkin saja pelaut, nelayan, penjelajah laut, kapten atau penumpang kapar pesiar, bahkan bajak laut sekalipun yang menemukan botol itu membaca dan menyampaikan isi surat tersebut kepada teman -temannya. Atau pun kemudian botol surat tersebut setelah di baca di larungkan kembali kelaut oleh mereka. setidaknya itu maksud Nadine menuliskan isi hatinya dan memasukkan dalam sebuat botol dan di lepaskan ke laut.. Ya setidaknya agar orang -orang yang menemukan tahu isi hati nadine, lewat mulut kemulut, berita yang di sebarkan pembaca surat itu bisa mendunia.. ya.. karena laut itu yang menghubungkan berbagai belahan dunia.. bukan tidak mungkin isi surat itu pada akhirnya sampai kepada juna..